Mantovanny Tapung : Tagar Ganti Bupati Manggarai Sejajar dengan Gerakan Radikal

Mantovanny Tapung saat berkampnye untuk Deno-Madur di Kecamatan Rahong Utara. (photo : floressmart)

Floressmart- Menjadi jurkam untuk pasangan Deno-Madur, Doktor Mantovanny Tapung menyindir tagar ganti bupati yang digaungkan lawan politik DM. Menurut dia, hal itu bukan sekedar jargon tapi bisa disejajarkan dengan gerakan radikalisme.

Menurutnya, propaganda ‘ganti bupati Manggarai’ memang tidak sedahsyat tagar #2019GantiPresiden’ yang menggema dengan sangat masif, terstruktur dan sistematis.

Dosen senior Unika St Paulus Ruteng ini berkata,  politik daur ulang kini menjangkiti perpolitikan di Manggarai jelang Pilkada 9 Desember 2020 dengan target menggusur pemerintahan Bupati Deno Kamelus dan Wabup Victor Madur yang sudah menyelesaikan masa jabatan periode pertamanya, dan kembali bertarung untuk masa jabatan kedua.

Baca juga  Deno-Madur Gagas MUBES Perempuan dan Orang Muda Manggarai

Mengangkat hal tersebut di setiap kali mengampanyekan pemenangan pasangan Deno-Madur bertujuan agar marwah politik santun di Manggarai jangan sampai terkontaminasi ideologi ekstrim yang menyamar kedalam kerja-kerja politik Pilkada.

“Perlu saya sampaikan, kata ganti bupati tidak ditemukan dalam undang-undang. Ini terjadi pada Pilpres 2019, ada tagar #2019gantipresiden. Dan itu dimotori oleh salah satu partai. Partai yang memang cenderungnya ke arah radikal,” kata pria bernama lengkap  Marianus Mantovanny Tapung, Senin 5 Oktober 2020.

 “Saya takut jargon ganti bupati di Manggarai diadopsi langsung  dan dibawah ke sini dan kita lihat ada fenomena kekerasan dibalik jargon ganti bupati dengan munculnya sayap-sayap kumpulan orang yang mengedepankan kekerasan. Saya minta kita semua jaga betul marwah demokrasi kita. Jangan hanya kehadiran orang-orang seperti ini,  akan tercideranya martabat demokrasi kita orang Manggarai,” tambahnya.

Baca juga  Final, PKS ke Hery-Heri

Ia menekakankan pentingnya ikhtiar keras mengiformasikan dan menyosialisasikan gagasan program dan capaian pembangunan akan selalu berbuah manis buktinya Jokowi terpilih lagi menjadi Presiden untuk periode 2019-2024. Sebaliknya, kampanye dengan tagar ‘#2019GantiPresiden’ justru gagal total.

Bergerak dengan kekuatan AMAN, (akronim pasangan mantan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Agustinus Ganggut- Mantovanny Tapung) yang kini memperkuat Deno-Madur, ia berbupaya keras menangkal propaganda tersebut dengan lebih banyak menginformasikan dan menyosialisasikan program-program dan capaian pembangunan selama periode Deno-Madur.

Baca juga  Seberapa Kuat Efek Debat Terhadap Elektoral Paslon, Ini Penjelasan Ketua KPU Manggarai

“Saya diperintahkan pak Gusti Ganggut, tokoh yang membesarkan nama saya di kancah politik lokal agar kemana-mana menyelamatkan ase kae (keluarga) dari sesat pikir intinya jangan sampai orang-orang sesat menyesatkan banyak orang. Ada 18 alasan orang Manggarai memilih Deno-Madur termasuk alasan prinsip AMAN mendukung Deno-Madur,” tuturnya.

Menurutnya, seabrek prestasi yang diberikan pemerintah pusat kepada kepemimpinan Deno-Madur merupakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa Deno-Madur bergerak dengan standar perubahan tingkat tinggi baik di internal birokrasi ditambah karya-karya pembangunan yang luas.

“Sehingga jargon perubahan atau ganti bupati ini menjadi tidak relevan lagi dengan kondisi Manggarai saat ini yang terus bergerak dengan narasi kemajuan,” imbuhnya. (js)

Tag: