Floressmart- Mantan Sekretatis Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak, membeberkan sejumlah kegagalan pemerintahan Deno Kamelus dan Viktor Madur.
Itu dia sampaikan saat berorasi dalam acara kampanye H2N (Heribertus Nabit-Heribertus Ngabut) di Beo Poco, Desa Poco, Kecamatan Wae Ri’i, Minggu 18 Oktober 2020. Tidak tanggung-tanggung, Mitak menyebut Deno Kamelus sebagai bupati gagal.
Sesumbar Mitak pun kemudian ditanggapi Bupati Manggarai Deno Kamelus. Menurutnya, istilah bupati gagal yang disampaikan Mansetus Mitak sangat manipulatif dan merongrong hasil-hasil pembangunan di Manggarai.
Kepada wartawan, Deno Kamelus yang kembali maju Pilkada Manggarai bersama Wakil Bupati Victor Madur menyatakan bahwa istilah ‘gagal’ lebih pantas disematkan pada pribadi Mansetus Mitak.
“Yang gagal Mansetus Mitak, baik sebagai sekda maupun sebagai mantan, manusia tanpa jabatan sekda,” kata Deno Kamelus, Senin 19 Oktober 2020.
Calon Bupati petahana ini sebaliknya memaparkan sejumlah kegagalan Mitak ketika masih menjabat sebagai Sekda Kabupaten Manggarai (2013-2019).
“Pertama, Sebagai sekda dia gagal antara lain karena sampai sekda pension, proses surat menyurat masih manual sementara targetnya mestinya sdh e-surat, absen juga masih manual mestinya sdh e- absen. Ini dua dari sekian contoh. Masih banyak lagi terkait tugas sekda,” beber Bupati Deno Kamelus.
Kedua, sambung dia, sebagai mantan sekda, Mitak gagal membaca dan mengerti tentang target dan realiasasi RPMJD. Perda No 7 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten 2016 -2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai 2016 Nomor 7). Karena itu realisasi kumulasi baru bisa dihitung setelah realiasasi anggaran 2020 dan 2021.
Ketiga, ujar Deno bahwa sampai dengan realisasi APBD 2019 tercatat realisasi yang telah melampaui target RPJMD, belum termasuk tahun 2020 dan 2021.
Bupati Deno Kemelus yang sedang mengambil cuti kampanye kemudian menjelaskan satu per satu capaian pembangunan yang ternyata melampaui target RPJMD.
Pertama, kata dia, target RPJMD bangun jembatan 49 unit realisasi sampai 2019 berjumlah 58 unit. Kemudian, jalan tanah dari target 50.05 km, terealisasi 103,3 km.
Selanjutnya, Hotmix, target 116 km realisasi sampai 2019 mencapai 113 km. Kemudian, perbaikan rumah tidak layak huni, realiasasi sampai tahun 2019 adalah 15.566 unit bukan 2.359 unit.
Terkait Bantuan meteran listrik dijelaskan bahwa untuk keluarga miskin teralisasi sampai tahun 2019 sebanyak 6.065 (bukan 600).
Sementara bidang pendidikan, Deno menjelaskan bahwa realisasi program rehab ruang kelas SD sampai tahun 2019 sebanyak 176 atau 98% dari target 180 ruang kelas dan pada tahun yang sama rehabilitasi ruang kelas untuk SMP ada 59 atau 184% dari target 32 unit.
Dia lantas balik menyindir kalau mantan Sekda, Mensetus Mitak gagal mengerti dan gagal membaca data terkait target dan realisasi RPJMD Kabupaten Manggarai 2016-2021.
“Hal ini sekaligus menunjukan rendahnya kualitas intelektual dan kejujuran sang manusia tanpa jabatan (mantan) yang produksi narasi membohongi ke publik,” sindir Deno.
Sebelumnya, Manseltus Mitak menyampaikan sederetan kegagalan Deno-Madur diantaranya, bantuan perumahan untuk masyarakat miskin ditargetkan 7.500 unit rumah bersumber dari APBD namun sampai tahun 2019 hanya terealisasi 2.359 unit rumah atau 31, 45%.
Sementara bantuan listrik gratis untuk rumah tangga miskin menurut Mitak, dari target 5.000 sambungan listrik namun tercapai hanya 600 sambungan listrik.
Kemudian janji pendidikan dan pelatihan (Diklat) tenaga trampil yang dijanjikan per tahunnya 500 orang tetapi sampai tahun 2019 hanya 916 orang.
Sementara di bidang pendidikan, lanjut Mita, berupa replikasi program khusus dinilai mandek sehingga mempengaruhi mutu pendidikan di Manggarai.
Sementara bidang infrastruktur jalan, kata Manseltus, bahwa sampai dengan tahun 2019, pemerintahan Deno-Madur hanya mampu memperbaiki sepanjang 108,13 km dari jumlah ruas jalan yang rusak sepanjang 798,575 km atau 13,53 persen. (js)