Floressmart- Bupati Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Edistasius Endi memastikan selalu membuka diri terhadap berbagai kritikan masyarakat.
Entah itu disalurkan melalui aspirasi terbuka, demonstrasi, transmisi media sosial maupun yang disampaikan melalui pemberitaan pers, Bupati yang akrab dipanggil Edi Endi itu yakin kritikan itu bertujuan baik demi kemajuan Manggarai Barat tercinta.
“Kalau yang disampaikan itu konstruktif kita sangat welcome. Prinsipnya kita siap dikritik. Tapi perlu diingat, ketika mulai menyerang privasi atau menjurus ke pencemaran nama baik, saya kira itu bukan kritik ya,” kata Bupati Endi, saat berbincang dengan wartawan di Labuan Bajo, Selasa 2 Maret 2021.
Dijelaskannya, kritik dan saran merupakan tantangan yang tak bisa dihindari oleh pemerintah termasuk dirinya yang mendapat amanat rakyat memimpin Kabupaten Manggarai Barat.
Menurut dia,meskipun hak menyatakan pendapat merupakan amanat konstitusi tapi kritik juga perlu dikontrol sebab kadang narasi yang digunakan bisa merugikan orang lain dan diri sendiri si pengeritik.
“Kalau kritik ya silakan kita terbuka kok. Yang tidak boleh itu kritiknya bercampur dengan serangan terhadap privasi orang, penghinaan atau pencemaran nama baik,” sambungnya.
Mantan Ketua DPRD Manggarai Barat ini berkata, kritik menandakan bahwa rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi berhak mengontrol perintah.
Tak punya ‘buzzer’ politik
Bupati Edistasius dan Edi Weng sejak awal maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati tidak mengenal istilah buzzer politik.
Meski kerap diserang, namun Edi-Weng dan timnya memilih tidak perlu membalas sebab roh politik Edi-Weng mengusung spirit damai dan persaudaraan.
Ketika sekarang Edistasius Endi dan Yulianus Weng resmi memimpin Kabupaten Manggarai Barat maka dia sadar betul bahwa janji-janji politiknya bakal ditagih.
Jika biasanya buzzer berinisiatif membentengi kekuasaan saat kritikan mulai mengalir, tapi pria 48 tahun yang tercatat pernah menjadi legislator 4 periode ini mengaku siap menghadap ‘badai’ itu.
Ia pun mengimbau para pendukungnya lebih baik menjadi pengontrol yang baik ketimbang terus-terusan menggelorakan kemenangan.
“Jika ada kritik tidak perlu baper,itu saja ya, tidak perlu ada narasi aneh-aneh. Saya dan pak wakil fokus kerja membangun Mabar ini,” tutupnya. (js)