Floressmart- Jenazah mantan Bupati Manggarai, Deno Kamelus hari ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lalong Tanah di Kelurahan Karot hari ini, Jumat 9 April 2021.
Jenazah Bupati Manggarai periode 2016-2021 ini sebelumnya mendapat pemberkatan dari Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat dalam misa pemberkatan jenazah di Gereja Katedral Ruteng, Jumat pagi.
Kemudian jenazah diarak ke Kantor Bupati Manggarai untuk dilakukan upacara pelepasan jenazah. Dalam kesempatan itu, keluarga menyerahkan jenazah Deno Kamelus kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk dimakamkan secara pemerintahan.
Yeni Veronika, istri Deno Kamelus dengan kalimat pendek dan terbata-bata menyerahkan jenazah suaminya untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Pidato penuh makna
Bupati Heribertus Nabit dalam sambutannya menyampaikan ucapan turut berduka cita yang dalam atas meninggalnya tokoh sekaliber Deno Kamelus.
Kematian Deno Kamelus menurutnya adalah sebuah kritik bahwa hidup ini sesungguhnya adalah subuah eksodus menuju ibunda kehidupan.
“Sebuah eksodus karena dia keluar dari kepentingan dirinya sendiri menuju pengabdian sehabis-habisnya untuk tanah dading dan ase kae dading Manggarai,” kata Bupati Heri.
Bupati yang dilantik 17 Februari 2021 ini menarik garis analisa bahwa sesungguhnya niat Deno untuk kembali ke tanah kelahiran setelah sekian lama merantau di Kupang tak lain untuk sebuah misi kemanusiaan.
“Benar bahwa Pak Kamelus eksodus ke Manggarai untuk sebuah kepentingan politik pada saat itu, tapi saya yakin semua itu hanya sebagai sarana untuk memberikan yang terbaik bagi tanah dading Manggarai,” imbuhnya.
Bagi Heribertus Nabit, pilkada adalah ajang pertemuan konsep dan gagasan dan Deno Kamelus pernah dua kali beradu visi misi dengan dirinya di atas panggung politik pada pilkada 2015 dan pilkada 2020. Adapun keduanya, kata Heri memiliki tujuan yang sama.
“Dua kali berkompetisi politik bersamanya meyakinkan saya bahwa kami berada dalam satu tujuan yang sama yaitu untuk kebaikan dan kesejahteraan tanah kuni agu kalo, ibunda kehidupan kita semua. Itu jalan utama yang diwariskan Pak Kemelus untuk kita semua,” ungkapnya.
Atas nama Pemerintah dan masyarakat Manggarai, Bupati Heribertus Nabit menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya almarhum.
“Dengan air mata terurai dengan duka yang mendalam, hari ini kita melepasnya pergi, engkau akan tetap abadi dalam hati orang Manggarai, engkau akan tetap abadi di Bumi Manggarai,” demikian Bupati Manggarai.
“Terima kasih berlimpah untuk cinta mu, kae (kakak) , bagi tanah dading Manggarai, begitu indah jalan utama yang kau tinggalkan maka atas nama rakyat Manggarai, kami ucapkan selamat jalan, kami mohon doa sekaligus ijin, agar kami semua dikuatkan, untuk membuktikan bahwa ketulusan dan sesungguhnya adalah berbuat baik dengan meniti jalan utama tiada henti hingga kami semua mati sampai berjumpa lagi di surga amin,” tutupnya. (js)