Gubernur Laiskodat Gandeng Lembaga Agama Atasi Stunting di NTT

Gubernur Victor Laiskodat bersama perwakilan tokoh agama (Photo : Istimewa)

Floressmart- Masalah stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi perhatian prioritas pemerintah. RPJMD Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Yoseph Nae Soi terkait penanganan stunting pun hingga saat ini belum mencapai target.

Target RPJMD pemerintah Provinsi NTT terkait penanganan stunting harus mencapai nol kasus. Namun pada tahun 2021 jumlah stunting di NTT masih berkutat di angka 24,2 persen. Hal ini sangat jauh dari target Gubernur dan Wagub terpilih Pilgub 2019 itu.

Baca juga  Tahun 2018, Stunting di Manggarai Tak Lebih dari 15 Persen

Merespon hal tersebut, dalam sebuah kesempatan kunjungan para toko agama, Selasa 18 Mei 2021, Gubernur Laiskodat mengatakan bahwa pihaknya komit mengatasi stunting di NTT dengan cara menggandeng lembaga agama.

Dalam pertemuan tersebut ia pun menanyakan kondisi umat setempat khususnya menyangkut permasalahan stunting pasca dihantam badai siklon tropis seroja April lalu.

Baca juga  Ayo Indonesia dan Pemda Manggarai Tekan Angka Stunting

“Pencegahan dan penanganan stunting harus mendapat perhatian serius semua pihak termasuk lembaga agama” kata Laiskodat.

Ia menuturkan selain pemerintah, lembaga agama juga berperan sehingga stunting bisa diatasi secara menyeluruh pada semua tingkatan. Untuk itu pada kesempatan kunjungan ini para tokoh agama diharapkan bisa memberikan data terkini tentang stunting yang masih ada dalam kelompok umat basis.

“Menggandeng lembaga agama merupakan cara lain kita untuk mengatasi stunting di NTT, sebab lembaga agama juga berperan penting dari segi pendataan agar penanganannya lebih tepat sasaran” jelasnya.

Baca juga  Ini Poin yang Dihasilkan dari Pelatihan Aktor Kunci Pangan dan Gizi di Tingkat Desa untuk Intervensi Stunting Multipihak

Sebagai contoh konkrit, jelas Dia, pastor paroki lebih paham kondisi umat yang dilayaninya. Pemerintah akan lebih cepat dapat data dari situ agar bisa melakukan langkah terapi yang tepat. Begitu juga dengan tokoh agama lain.

Selain itu, jelasnya lagi, menggandeng lembaga agama dalam menangani masalah stunting juga sangat penting dalam perhitungan anggaran sehingga penggunaannya tidak menyimpang. (BD)

Tag: