Kades Terpilih Bangun Desa Torong Koe dengan 5 Prioritas

Kades terpilih Desa Torong Koe, Karolus Silvester San. (Foto : Berto Davids).

Floressmart- Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Torong Koe, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Karolus Silvester San siap membangun Desanya dengan mewujudkan 5 program prioritas.

5 program tersebut merupakan janji politik Kades Karolus selama kampanye Pilkades tahun 2021 lalu.

Kepada Floressmart.com, mantan Ketua Badan Pengawas Desa (BPD) Torong Koe ini menyatakan tekadnya untuk mewujudkan 5 program prioritas selama periode kepemimpinan 2021-2027.

Ia menyebut 5 program prioritas itu antara lain; akses 100 persen air minum tiap rumah tangga dengan sistem meteran, pembangunan jalan tani, pengangkatan petugas peternakan desa, penyegaran seni budaya dan alokasi dana untuk transportasi pasien rujukan.

5 Program tersebut, kata Karolus, akan diwujudkan dalam tempo 6 tahun. Artinya logika pembangunan berjalan secara bertahap berdasarkan ketersediaan anggaran

“5 Program itu dilaksanakan secara bertahap. Tidak bisa satu kali buat langsung jadi karena semua tergantung anggaran dan yang paling penting adalah musyawarah mufakat” jelas Karolus ditemui Senin (10/01/2022).

Lebih lanjut Putera asli Gendang Repu ini menjelaskan bahwa dari kelima program tersebut, ada satu program yang mungkin secepatnya bisa diwujudkan, yakni program alokasi dana untuk transportasi pasien rujukan.

Menurutnya, program ini merupakan hal utama, sebab menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Untuk anggaran 2022 program ini akan kita jalan. Setiap pasien rujukan harus mendapat dana transportasi dari desa. Caranya minta rekomendasi dari pihak Pustu ataupun Puskesmas terkait kebutuhan pasien dan keluarga selama perjalanan ke RSUD” begitu ia jelaskan.

Sementara itu, jelasnya lagi, untuk keempat program lainnya akan dilakukan secara bertahap karena anggaran tahun 2022 hanya sebesar 32 persen untuk fisik dan kegiatan lainnya.

“Anggaran desa untuk tahun ini lebih banyak dialokasikan ke tiga item, yakni; penanganan COVID-19, ketahanan pangan dan perlindungan sosial sesuai Perpres No. 104 tahun 2021. Sedangkan untuk fisik hanya 32 persen saja, sehingga pihak desa hanya ikut instruksi, semua anggaran sudah dipasung dari pusat” tutur Karolus.

Lebih jauh mantan pegawai PNPM ini menuturkan anggaran untuk Desa Torong Koe yang dicairkan dari Pemerintah Pusat biasanya berjumlah Rp. 700 juta lebih sesuai dengan luas wilayah dan jumlah penduduk.

Dari jumlah anggaran tersebut, sambung Dia, 429 juta untuk BLT, 142 juta untuk ketahanan pangan dan 57.120 untuk gugus tugas penanganan COVID-19. Sisanya untuk kegiatan lain.

“Jadi semua anggaran dan posnya sudah dipasung dari pusat. Kita hanya tinggal belanja dan buat bukti kwitansinya. Tidak bisa utik atik sembarang” pungkas Karolus.

“Nah dari dana 700 juta lebih itu sisanya hanya sedikit meski dijumlahkan dengan APBD 2. Apakah dengan dana tersebut semua program bisa terlaksana dalam setahun, kan tidak mungkin. Oleh karena itu program ini akan kita lakukan secara bertahap” pungkasnya lagi.

Untuk jalan tani, tambah Karolus, pihaknya berupaya akan merealisasikan program ini sampai ke tingkat RT/RW dan yang paling prioritas jalan tani ini dibuat di Dusun Lanting dan Repu.

“Dusun Lanting dan Repu itu yang harus jadi prioritas jalan tani karena dua Dusun itu paling terudik disini. Sedangkan untuk Dusun lain sudah dibantu dengan jalan Kabupaten yang bisa diintervensi pakai APBD 2” kata Karolus.

Sementara untuk program air minum, menurut Karolus akan diupayakan dalam masa periode kepemimpinan.

Ketika ditanya terkait Bumdes, Karolus menjawab bahwa pihaknya juga tengah berupaya untuk mendukung kelancaran Bumdes demi sebuah pembangunan di desa.

“Memang Bumdes juga jadi prioritas karena lembaga tersebut juga sedang berjalan dan kita upayakan agar Bumdes tetap berjalan sesuai aturan” tutupnya.

Laporan: Berto Davids

Tag: