Bupati Heri Nabit Persilakan Parpol Koalisi Cabut Dukungan Politik, Edison : Oposisi Sudah Kita

Bupati Manggarai, Heribertus Nabit menghadiri Sidang Paripurna DPRD Manggarai (Photo : Floressmart).

Floressmart- Membahas isu-isu aktual mejadi bagian dari agenda sidang Paripurna DPRD Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 1 Maret 2022. Bupati Heribertus Nabit dan para pimpinan perangkat daerah hadir dalam sidang itu.

Pernyataan sekaligus pertanyaan terlontar dari mulut sejumlah legislator. Ada yang berbicara pelan ada pula yang berbicara lantang. Sesi itu dibuka oleh Osy Gandut sebagai pembicara pertama. Osy selaku Wakil Ketua DPRD Manggarai dipercayakan memimpin sidang itu.

Bak orkestra para wakil rakyat kompak meributkan perekrutan THL di Manggarai yang kemudian menjadi bulan-bulanan media.

Dari sekian banyak legislator yang mengajukan masalah ke Bupati, semuanya berasal dari partai koalisi yakni Osy Gandut (Golkar), Edison Rihi Mone (Hanura) dan Kosmas Banggut (PKB).

Bupati Heri dinilai kucing-kucingan karena mengangkat tenaga honorer secara tertutup. Ketiga politisi itu senada mempersoalkan perekrutan THL.

Bupati dituding menabrak regulasi, Bupati nepostisme, Bupati dicecar terkait penonaktifan 26 orang pejabat eselon III. Kemudian Bupati juga disuruh memberi klarifikasi pelantikan Kepala Sekolah SD,SMP dan Kepala Puskesmas yang dinilai menyimpang dari regulasi.

Baca juga  Anggota Dewan Malas Sidang Diangkat di Paripurna,Dicap Makan Gaji Buta

Edison Rihi sebagai penanya kedua setelah Osy langsung ngegas dengan suara lantang. Politisi Hanura yang juga berprofesi sebagai pengacara itu berkesimpulan, kepemimpinan Bupati Heribertus Nabit sudah melenceng dari janji-janji politik.

“Banyak rakyat menyatakan bahwa pemerintah sekarang tidak transparan dan terlalu banyak mengambil kebijakan yang kucing-kucingan, KKN-nya tinggi,” tekan Edi.

“Mohon maaf ini, kita sudah menyatakan bahwa pemerintahan yang baru ini kita jauhkan dari nepotisme itu tapi praktik-praktik nepotisme itu terjadi sekarang. Saya dulu lawan betul pemerintahan Deno Kamelus karena juga tidak transparan tetapi yang terjadi sekarang menurut saya sebelas dua belas. Mohon maaf pak ini pernyataan saya sebagai anggota dewan representasi dari rakyat apapun saya siap menerima konsekuensinya,” tandas Edi lagi.

Selesi itu, Edison lalu keluar dari ruang sidang. Sejumlah wartawan kemudian menghadangnya. Dalam wawancara singkat itu, Edi mendesak Bupati agar menghentikan segala praktik nepostisme ditubuh birokrasi.

“Semangat reformasi dan jargon perubahan itu omong kosong karena masih menggunakan pola lama ya KKN, ya nepotisme, ya keluarga, ya semua,” desis Edison.

Baca juga  Jalur Pela-Ramut Diusulkan Jadi Jalan Pater Stanis

Adalah Kosma Banggut, Ketua DPC PKB Manggarai terang-terangan mengaku malu dengan kepemimpinan Bupati Heri. Kosmas Banggut lagi-lagi menyindir perekrutan THL yang tidak transparan.

“Berkaitan dengan THL ini, saya sangat malu. Berita setiap hari. Selaku partai pengusung pertama Hery-Heri saya sangat malu sekali,” cetus Kosmas.

Cabut dukungan politik

Bupati Heribertus Nabit yang diberi giliran menanggapi berbagai pernyataan anggota dewan itu pun berusa menerangkan perekrutan THL di tahun pertama kepemimpinanya.

Dia mengatakan pengangkatan THL juga merujuk pada aturan yang dipaparkan anggota dewan, Osy Gandut.

Tapi pada sisi yang lain, menurutnya, aturan tersebut memberi celah kepada Kepala Daerah untuk bisa mengangkat tenaga honorer dengan catatan segala resiko ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

“Diskusi soal THL ini sudah dilakukan setahun. Aturan sudah jelas tapi kita berada di antara aturan yang tumpang tindih. Ada yang dibolehkan, ada yang tidak boleh ada yang boleh dengan catatan,” terang Bupati Heri Nabit.

Baca juga  Kemenkes Beri Garansi, 249 Nakes yang Dipecat Bupati Nabit Bisa Ikut Tes PPPK

Sebelum mengusaikan penjelasan tentang THL, Bupati Nabit melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Partai koalisi pendukung Hery-Heri (Bupati Heribertus Ngabut dan Wakil Bupati Heribertus Ngabut) dipersilahkan ‘cabut’ dari koalisi.

“Saya mohon maaf kepada semua partai pengusung yang merasa malu sudah mencalonkan dan memenangkan paket  Heri-Hery pada Pilkada dan tidak bisa memenuhi harapan-harapan. Dan untuk yang merasa malu saya mepersilahkan untuk mencabut dukungan dari paket Hery-Heri,” tegas Bupati Heribertus.

Setelah pernyataan itu, suasana sempat hening. Tidak lama, Edison Rihi terdengar menyeletuk dari tempat duduknya.

“Ok kita oposisi sudah,” sambar Edison.

Usai sidang, Bupati Heribertus Nabit diserbu pewarta. Dia tampak santai dan enteng menanggapi kemungkinan adanya resiko politik pasca pernyataanya itu.

“Itu kan bagian dari retorika iya toh.Selalu ada ruang untuk partai politik mengevaluasi orang yang sudah didukung kan ada  ruang itu ia kan,” ungkap Bupati.

Dan satu tahun ini ruang untuk evalusi ada. Yang penting kan kita minta supaya itu dilakukan secara fair,  lebihnya mana, kurangnya mana, yang bikin kita bangga yang mana, yang bikin kita malu yang mana. Kan selalu ada ruang itu,” tutupnya. (js)

Tag: