Angkot di Labuan Bajo Masuk Bandara Layani Wisatawan

Angkot layani wisatawan di Bandara Komodo (Ist)

Floressmart- Aksi mogok pelaku pariwisata Labuan Bajo menentang tarif mahal ke TN Komodo menjadi Rp3,75 juta sudah berlangsung selama dua hari.
Akibatnya, seluruh layanan wisata dihentikan termasuk jasa antar jemput di Bandara Komodo.

Pemerintah daerah putar otak jangan sampai wisatawan terlantar. Maka, untuk memobilisasi wisatawan yang tiba di Bandara Komodo, pemerintah mengerahkan sejumlah bus pemda dan kendaraan plat merah.

Namun pengerahan kendaraan milik Pemda tidak sebanding dengan turis di bandara. Sehingga pelibatan angkutan umum menjadi sebuah solusi yang pas.

Sejak Senin kemarin, semua angkutan kota (angkot) dibolehkan masuk ke dalam Bandara Internasional Komodo. Padahal sebelum-sebelumnya angkot dilarang masuk ke dalam kintal bandara.

“Sejak aksi mogok kemarin bandara ini sepi hanya mobil pribadi yang antar dan jemput tamu yang bukan wisatawan. Sementara wisatawan banyak yang terlantar makanya pemda suruh kami masuk ke dalam bandara jemput tamu,” kata Simon Kirene, seorang supir angkot di Labuan Bajo, Selasa (2/8/2022).

Menurut Simon, aksi mogok para pelaku pariwisata sesuai kesepakatan bakal berlangsung sebulan ke depan.

“Ini hari bolak-balik bandara, hotel dan pelabuhan muat bule dan tamu Indonesia. Aksi mogok teman-teman pelaku pariwisata ini juga ada baiknya ya rejeki buat kami supir angkot yang selalu sepi penumpang,” ujarnya sambil terkekeh.

Simon mengaku, sejak hari pertama aksi mogok, tak kurang dari 10 unit angkot yang beroperasi di bandara. Mereka untuk sementara tidak lagi mengangkut penumpang biasa.

“Biasanya antar penumpang ke pasar sekarang elit lah keluar masuk bandara. Tapi kami supir angkot sepakat, mobil yang kemomos jangan masuk ke dalam bandara. Kemudian tarif juga jangan mahal-mahal cukup Rp20 ribu per orang ,” tutur Simon.
Langkah darurat

Aksi tanggap darurat di Labuan Bajo melibatkan peran banyak pihak. Selain dari segi pengawalan keamanan, fasilitas transportasi publik juga disediakan untuk mengantisipasi ketiadaan transportasi dalam kota bagi wisatawan yang kesulitan mengakses transportasi umum karena sebagian besar pelaku wisata menjalankan aksi mogok.

Pemkab Manggarai Barat melalui Dinas Perhubungan bersama Badan Otorita Labuan Bajo menyiapkan 2 unit bis Damri dan mobil-mobil dinas melayani wisatawan di bandara untuk mengangkut wisatawan yang kesulitan mengakses jasa transportasi ke tempat tujuan mereka baik menuju hotel, maupun ke tempat tujuan lainnya.

Sementara itu pihak ASDP menyiapkan 2 unit kapal perbantuan dengan kapasitas masing-masing kapal kecil dengan quota 80 orang dan kapal besar dengan quota 300 orang.

Labuan Bajo kondusif

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengajak wisatawan untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Labuan Bajo.

Shana pum memastikan respon cepat Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Pemerintah Provinsi NTT yang berkoordinasi dengan seluruh pihak mulai dari Polres, TNI, Satpol PP, Dishub, ASDP, PELNI, dan institusi pemerintah lainnya untuk mengawal keamanan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo selama aksi mogok para pelaku pariwisata dan sekaligus memfasilitasi sarana transportasi saat beraktivitas di Kota Labuan Bajo menjadi jaminan keamanan pasti bagi wisatawan yang berkunjung.

“Untuk teman-teman yang sudah menjadwalkan kunjungan ke Labuan Bajo jangan khawatir, Labuan Bajo aman untuk dikunjungi. Seluruh pihak dari otoritas setempat di Labuan Bajo maupun masyarakat menjamin keamanan dan kenyamanan teman-teman semua berwisata di Labuan Bajo,” ujar Shana. (js)

Tag: