Ada Kesan Oknum THL Manggarai Kebablasan, Bupati Nabit Beri Peringatan

Bupati Manggarai, Heribertus Nabit ketika diwawancarai di Lapangan Motang Rua Ruteng (Sumber : Floressmart)

Floressmart- Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) Heribertus Nabit menolak disangkutkan dengan uang pelicin proyek APBD yang dipungut istrinya Meldiyanti Hagur Marcelina bersama seorang THL Dinas PUPR Rio Senta.

“Memangnya ada nama saya, kan tidak to?,” ujar Bupati Nabit ketika dicecar awak media, Kamis (1/9/2022).

Dalam wawancara dengan awak media, Bupati Nabit menolak mengomentari sang istri yang disebut menerima Rp50 juta dari seorang kontraktor bernama Adrianus.

Sebaliknya, Wakil Ketua PDIP Manggarai ini merasa terganggu dengan ulah oknum THL yang makin kebablasan sampai-sampai terlibat permainan proyek.

Dia pun telah memerintahkan Kadis PUPR, Lambertus Paput agar segera memeriksa Rio Senta.

“Kalau berkaitan denga THL maka kepala dinas yang periksa THLnya to. Tugas saya sebagai bupati adalah mendorong kepala dinasnya untuk memeriksa THLnya,” ujar dia.

Bupati Nabit pun memerintahkan semua pihak di dalam lingkungan birokrasi agar bekerja profesional sesuai tupoksi masing-masing.

Baca juga  ASN Manggarai Kehilangan Tambahan Penghasilan 50% dan Tamsil THL Dihapus, Ada Apa dengan APBD Manggarai?

“Saya minta para ASN dan THL untuk kerja sesuai tupoksi saja,” tekan Nabit.

Wartawan kemudian menanyakan adakah rencana memidanakan kontraktor yang sesumbar soal praktik suap di dalam pemerintahan yang melibatkan orang dekat Bupati Nabit antara lain, istrinya sendiri, kakak iparnya Tomi Ngocung, bekas ketua timses pilkada Wilibrodus Kengkeng serta THL Rio Senta.

“Kalau soal kontraktor pasti ada pengembangannya kalau ada unsur fitnah ya kita akan proses,” tutup dia.

Sandi suap “50 Kg Kemiri”

Dalam pemberitaan di sejumlah media, kontraktor Adrianus membuat pernyataan mengejutkan. Dia bilang, Meldiyanti Hagur Marcelina menagih uang fee 5% untuk empat paket proyek di Kecamatan Lelak.

Dia menceritakan, dirinya dipanggil ke rumah jabatan Bupati Manggarai pada Sabtu 28 Mei 2022 lalu. Ia dipanggil oleh Meldy melalui Rio Senta, THL pada Dinas PUPR.

“Duduklah kami bertiga, ibu bupati (Meldi), saya, dan Rio. Kesepakatan waktu itu 5% untuk empat paket proyek. Sepakatlah saya ambil empat proyek dengan pagu Rp1,485 miliar,” tuturnya.

Keempat proyek tersebut terdiri atas 2 paket proyek pengaspalan jalan, 1 paket proyek rabat beton, dan 1 paket proyek pembangunan gedung sekolah. Dari nilai Rp1,485 miliar itu, yang dipungut fee 5% adalah nilai pagu anggaran Rp1 miliar, yakni Rp50 juta.

Baca juga  Demokrat Puji ASN Nonjob Kalahkan Bupati Manggarai di PTUN

“Sedangkan lebihnya senilai Rp485 juta tidak dikenakan potongan fee tetapi menjadi balas jasa kerja tim sukses Pilkada,” ujar Adrianus.

Keempat proyek tersebut terdiri atas 2 paket proyek pengaspalan jalan, 1 paket proyek rabat beton, dan 1 paket proyek pembangunan gedung sekolah. Dari nilai Rp1,485 miliar itu, yang dipungut fee 5% adalah nilai pagu anggaran Rp1 miliar, yakni Rp50 juta.

Selanjutnya, pada Selasa 14 Juni 2022, ia ditemani Rio menyerahkan uang Rp50 juta kepada Meldy melalui bendahara Toko Monas. Toko Monas merupakan usaha jual beli hasil bumi milil Meldi berlokasi di Kelurahan Bangka Tuke.

“Kemudian Rio suruh saya WA pakai kode. ‘Selamat sore ibu, saya sudah turunkan kemiri 50 kg.’ Kemiri itu maksudnya uang. WA saya dibaca tapi seperti biasa, ibu tidak balas,” tuturnya.

Selanjutnya, ia disuruh Rio Senta untuk mendiskusikan proyek yng dijanjikan di rumah seorang pengusaha bernama Tomi Ngocung. Di rumah Tomi, ia bertemu Wili Kengkeng, mantan ketua tim pemenangan Herybertus GL Nabit dan Heribertus Ngabut pada Pilkada 2020 lalu.

Baca juga  Bupati Heri Nabit Persilakan Parpol Koalisi Cabut Dukungan Politik, Edison : Oposisi Sudah Kita

“Mereka minta fee bertambah menjadi 7%. Saya keberatan karena sudah bayar langsung di ibu (Meldi). Lalu mereka bilang, nanti kami bagi proyeknya. Tetapi setelah dibagi, ternyata saya tidak dapat bagian dan Rio mengembalikan uang saya,” tuturnya.

Karena proyek-proyek yang dijanjikan gagal membuat dia menagih kembali uangnya dari Meldiyanti melalui Rio Senta.

“Saya dapat tranferan tiga kali dari Rio Senta pada 13 Agustus 2022 pertama Rp30 juta ditambah dua kali tranfer masing-masing Rp10 juta melalui BriLink,” tambahnya.

Dia menyatakan tidak gentar sedikitpun dengan pihak-pihak yang ia sebutkan dalam pemberitaan sebab dirinya masih menyimpan semua bukti percakapan dan bukti transferan bank.

Meldi Hagur dan Rio Senta hingga kini belum berhasil dikonfirmasi. Keduanya kompak tidak membalas WhatsApp. Awak media juga sempat berusaha mewawancarai Meldiyanti di Kantor PPK pada Kamis (1/9/2022) tapi yang bersangkutan tidak bersedia. (js)

Tag: