Floressmart– Rio Senta mengaku bersalah telah mencatut nama istri Bupati Manggarai Meldiyanti Hagur dalam berita viral jual beli proyek APBD 2022 yang membuat Meldianty dibully di media sosial.
“Saya menyampaikan permohonan maaf pertama kepada kepada istri Bupati dan pihak-pihak yang sudah dicatutkan namanya dalam permainan saya. Lalu yang kedua saya menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Kabupaten Manggarai yang ikut terdampak,” kata Rio Senta usai menjalani pemeriksaan di Polres Manggarai, Kamis petang (8/9/2022).
“Yang ketiga saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Manggarai yang selama ini sudah merasa terganggu dengan isu atau informasi yang beredar,” sambung Rio.
Atas kesalahannya itu THL pada Dinas PUPR Manggarai ini menyatakan siap menerima resiko apapun sebab akibat ulahnya sejumlah pihak menjadi tercoreng lebih khusus Bupati Hery Nabit termasuk Wilibrodus Kengkeng dan Tomi Gunawan.
“Saya sadar bahwa di sini saya yang salah kemudian apapun keputusan saya siap terima sekalipun Pak Bupati lapor saya ke polisi, saya siap karena ini murni kesalahan saya murni kekhilafan saya,” tutur Rio Senta.
Penyesalan Rio dalam drama dugaan suap yang menyeret Meldianty Hagur membuatnya berpikir untuk mundur sebagai THL apalagi di tempat kerjanya dia sudah diperiksa sebagai pegawai yang melanggar disiplin dan melampaui kewenangan pimpinan.
“Kalau secara pribadi saya punya niat itu (mundur) tetapi saya menanti keputusan dari dinas terkait (PUPR),” ungkap Rio.
Setelah sepekan berita ini viral, Rio Senta memilih bungkam sehingga skenario yang ternyata dibuat Rio tidak bisa meluruskan pemberitaan yang sudah tersiar kemana-kemana.
Menurutnya, dia tidak bisa melayani pertanyaan wartawan karena dia sibuk mengurusi kelahiran anak keduanya.
“Saya tidak merespon karena pertama karena waktu itu istri saya baru habis operasi saya dalam keadaan belum siap untuk memberikan klarifikasi pada teman-teman,” tutupnya.
Skenario yang dibuat Rio
Rio Senta memberi klarifikasi usai menjalani pemeriksaan di unit tipikor Polres Manggarai, Kamis petang (8/9/2022).
Skenario Rio Senta
Keterangan Rio memang amat dinantikan sebab berdasarkan pengakuan awal Adrianus Fridus, kontraktor sekaligus pengungkap praktik suap itu, mengatakan, Meldiyanti menerima Rp50 juta dari Adrianus melalui Rio Senta.
Adapun kesepakatan fee proyek sebesar 5% kata Anus, diputuskan melalui rapat 6 mata yakni Meldiyanti, Adrianus dan Rio Senta bertempat di rumah jabatan Bupati.
Rio Senta yang didampingi pengacaranya, Fridolinus Sanir dan Loys Salama membantah mengadakan peretemuan di rumah jabatan Bupati. Begitu pula serah terima uang Rp50 juta dari Anus bukan di toko Monas melainkan di warung daging anjing dekat rumah wunut.
Cerita yang akhirnya diubah Adrianus di depan penyidik, kemudian menjadi sepadan dengan pengakuan Rio Senta. Keduanya dikonfrontir penyidik dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 7 jam.
Rio Senta mengungkapkan, dirinya sangat menyesal karena telah mencatut pihak lain di dalam permainannya, termasuk merusak kehormatan Bupati Hery Nabit beserta istrinya Meldianty Hagur yang akibat ulahnya, Meldiyanti diplesetkan dengan sandi suap “50 Kg Kemiri”.
“Saya jelaskan kronologinya, pertama bahwa benar seperti di pemberitaan sebelumnya bahwa saya dan om Anus ini saling kontak. Dia menawarkan sejumlah uang ke saya dengan harapan bisa mendapatkan proyek. Lalu kemudian saya memanfaatkan kesempatan itu kemudian menjanjikan ke saudara Anus saya bisa. Itu sekitar bulan April 2022 saya lupa tanggal berapa dan untuk meyakinkan dia saya mencatut nama beberapa orang yang pertama istri Bupati Manggarai kemudian ada pihak-pihak lain juga,” tutur Rio Senta di Mapolres Manggarai.
“Lalu dalam perjalanan waktu karena saya tidak bisa menempati kesepakatan kami, kemudian saya kembalikan uang Rp50 juta itu kepada saudara Anus, dikembalikan tanggal 13 Agustus 2022,” tambah Senta.
Rio yang selama setahun ini tinggal di rumah jabatan Bupati Manggarai ini mengaku uang yang diterimanya dari Anus disimpan kurang lebih selama dua bulan.
“Uang itu tidak pernah diserahkan ke istri Bupati. Uang itu saya simpan selama dua bulanan. Saat om Anus tanya kabar bagaimana kabar proyek itu dan saya tidak bisa berbuat apa-apa dan saya tidak bisa berjuang lagi. Karena saya sudah tidak menempati kesepakatan kita lalu saya kembalikan uang pada 13 Agustus (2022),” terangnya. (js)