Istri Bupati kenapa Diam? Legislator Desak Bupati Manggarai Buat Klarifikasi Terbuka soal Dugaan Jual Beli Proyek

Meldiyanti Hagur Nabit, istri Bupati Hery Nabit (Sumber: Istimewa).

Floressmart- Praktik jual beli proyek APBD yang membeli Meldianty Hagur yang merupakan istri Bupati Hery Nabit diangkat dalam sidang DPRD Manggarai Nusa Tenggara Timur, Senin (12/9/2022) malam.

Legislator Hanura, Edison Rihi Mone dalam sesi membahas isu-isu aktual meminta Bupati Hery Nabit dan istrinya, Meldianty Hagur untuk membuat klarifikasi terbuka melalui media supaya dugaan jual beli proyek tidak menjadi isu liar di masyarakat.

Bahkan, Edison berama partai pendukung Bupati Hery Nabit dan Wakil Bupati Heri Ngabut pada Pilkada 2020 lalu menyatakan siap pasang badan di belakang Bupati dan Meldianty.

“Ibu Bupati hari ini tidak pernah bergeming memberikan statemen apapun dan seluruh rakyat Manggarai mengatakan ibu yang bersalah. Saya berharap Bapak segera undang seluruh wartawan buat klarifikasi, dudukan persoalan ini proporsional pada porsinya karena sebagai partai pendukung saya merasa ini betul-betul dizalimi soal kemudian persoalan ini menjadi benar atau tidak kita serahkan kepada hukum,” tekan Edison yang berbicara berapi-api.

Baca juga  Bupati Manggarai Kalah PTUN, Para ASN Nonjob Dikembalikan pada Jabatan Setara

“Kami 22 kursi (partai pendukung) akan berdiri tegak di belakang bapak yang penting Bapak Bupati jangan pernah ragu kenapa kami diam Pak Bupati karena kami berharap ibu Bupati menggunakan hak politik dan hak hukumnya,” sambung Edison.

Masa sidang III dengan agenda mendengar presentasi KUA-PPAS pembahasan kebijakan umum anggaran perubahan 2022 ini juga dihadiri para pimpinan OPD.

Tanggapan Bupati

Bupati Hery dalam jawabannya memastikan tidak mau memberikan respon berlebihan terhadap pemberitaan dan spekulasi-spekulasi yang terjadi di masyarakat terkait dugaan keterlibatan istrinya dalam kasus tersebut.

Namun sebaliknya, Bupati Heribertus Nabit menyerahkan sepenuhnya pengusutan masalah itu kepada aparat penegak hukum apalagi kasus ini sedang diusut penyidik tipikor Polres Manggarai.

Baca juga  Jalur Pela-Ramut Diusulkan Jadi Jalan Pater Stanis

“Berkaitan dengan situasi ataupun berita-berita yang sedang terjadi yang paling penting adalah bahwa kita punya kesamaan pandangan tentang adanya asas praduga tidak bersalah atas proses ini,” timpal Hery Nabit.

“Karena semua yang disebut-sebut sudah diperiksa karena itu kita menunggu kita menunggu hasil pemeriksaan dari pihak yang berwenang,” ujarnya menambahkan.

Kepada semua pihak termasuk DPRD dia meminta agar menghormati proses hukum yang berlaku.

“Saya kira kita berada pada cara pandang yang sama kemudian yang berikut nya adalah berkaitan dengan kami sendiri Bupati Manggarai kami memutuskan untuk menyerahkan kepada proses hukum yang berlaku, Ame rinding mane ine rinding wie (pengayom). Kami menjaga betul supaya situasi kondusif di Kabupaten Manggarai ini terjaga menjelang akhir tahun,” kata Hery lagi.

Desakan melakukan klarifikasi terbuka melalui pers menurut Bupati Hery  tidak perlu dilakukan karena dia khawatir upaya klarifikasi malah menimbulkan kegaduhan baru di tengah masyarakat.

Baca juga  Aset Golkar dan Mobil Dinas Osi Gandut Diangkat di Paripurna DPRD

“Karena apapun klarifikasi pernyataan-pernyataan counter dari kami sebagai Bupati Manggarai cepat atau lambat akan memantik api yang sedang ada di dalam masyarakat baik yang tidak setuju dengan kami maupun yang setuju dan mendukung kami sepenuh hati. Karena itu izinkan kami untuk tidak memberikan komentar apapun berkaitan dengan masalah ini,” tegas Hery Nabit.

Seperti diberitakan, seorang kontraktor di Manggarai bernama Adrianus Fridus membongkar praktik jual beli proyek yang melibatkan istri Bupati Manggarai Meldiyanti Hagur bersama seorang THL Dinas PUPR, Rio Senta.

Dalam pengakuaannya Adrianus menyerahkan uang Rp50 juta kepada Meldianti di tempat usaha dagang hasil bumi milik Meldiyanti dengan sandi “Kemiri 50 Kg”. Uang tersebut diserahkan melalui tangan kanan Meldianti disaksikan Rio Senta.

Tidak hanya membayar fee 5% kepada Meldiyanti, orang dekat Bupati Hery masing-masing Tomi Ngocung dan Wilibrodus Kengkeng kemudian meminta fee tambahan 2% kepada Adrianus. (js)

Tag: