Floressmart- Istri Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) Meldiyanti Hagur, memenuhi panggilan penyidik dalam kasus dugaan suap jual beli proyek APBD tahun 2022. Tapi masih bungkam ke media.
Meldiyanti yang merupakan istri Bupati Hery Nabit itu tiba di Polres Manggarai Nusa Tenggara Timur, Kamis 15 September 2022 pukul 10.07 WITA menggunakan mobil warna biru DK 1849 HK.
Mengenakan terusan warna merah muda yang dipadu dengan motif songket, raut muka Meldiyanti tampak serius dan melangkah cepat menuju ruang penyidik.
Meldiyanti yang datang didampingi pengacaranya Gabriel Kou, cuek dengan pertanyaan awak media. Selain pengacara, sejumlah orang ikut mendampingi Ketua Dekranasda itu.
Sebelumnya Meldiyanti dua kali mangkir dari panggilan penyidik. Pemeriksaan pertama dijadwalkan pada Senin (12/9/2022) namun Meldi tidak datang dengan alasan mengisi kegiatan Dekranasda. Kemudian Meldiyanti kembali mangkir pada undangan pemeriksaan kedua pada Rabu (14/9/2022).
Begitu Meldi tiba, wartawan yang ingin mendapatkan wawancara terus mengejarnya namun Meldianti tetap bungkam.
Wartawan mencecar Meldi soal litani suap yang diungkap secara detail dari mulai kesepakatan fee di rumah jabatan sampai Adrianus menyerahkan uang Rp50 juta di toko Monas.
Para kuli tinta yang terus mengikuti Meldi kemudian dicegat seorang oknum polisi berseragam provost.
“Nanti baru sebentar kaka dong baru lanjut e,” kata oknum polisi tersebut.
Suap dibongkar kontraktor
Seperti viral diberitakan, praktik jual beli proyek APBD Manggarai tahun 2022 terkuak setelah seorang kontraktor bernama Adrianus Fridus membuat pengakuan mengejutkan.
Adrianus bilang, meskipum sebagai tim pemenangan Bupati Hery Nabit pada Pilkada Manggarai 2020 tapi untuk mendapatkan proyek dia harus membayar fee 5% kepada Meldiyanti yang dipungut di depan sebelum proses lelang dilepas ke publik.
Adapun besaran fee 5% terang, Anus, diputuskan di rumah jabatan Bupati bersama Meldiyanti dan seorang THL bernama Rio Senta juga Adrianus sendiri.
Untuk tahu saja, Rio Senta adalah tenaga harian lepas pada Dinas PUPR Manggarai. Dikenal pula sebagai tangan kanan Meldiyanti. Saking dekatnya dengan kekuasaan, Rio Senta diberi keistimewaan sampai menempati rumah jabatan Bupati. Bersama istrinya Senta tinggal setahun di situ sehingga hampir pasti biaya makan minum Rio dan istri dibiayai APBD.
Rio Senta bukan orang sembarangan. Saat dilakukan serah terima uang fee proyek dari kontraktor, Rio Senta menyiapkan sandi khusus.
“Setelah serahkan uang Rp50 juta ke tangan kanan ibu Meldi di toko Monas, Rio Senta menyuruh saya mengetik WhatsApp langsung di situ “ibu saya sudah turunkan kemiri 50 Kg,” tutur Adrianus, Kamis (1/9/2022).
Tidak hanya fee 5% ke Meldiyanti, Adrianus masih harus membayar fee 2% kepada orang dekat Bupati yakni Tomi Ngocung dan Wilibrodus Kengkeng. Di lingkaran kekuasaan, keduanya santer disebut sebagai tukang bagi proyek mengingat Tomi Ngocung adalah salah satu donatur pilkada dan Wilibrodus Kengkeng bekas ketua timses pemenangan Bupati Hery Nabit dan Wabup Heri Ngabut.
“Sampai di rumah Tomi Ngocung ada Wili Kengkeng. Mereka bilang kalau mau dapat proyek mau 10 juta atau berapa harus 7% tidak bisa 5%. Waktu itu saya tidak mau bayar karena saya kan sudah bayar ke ibu 5%,” beber Adrianus.
Dalam pengakuannya, Adrianus mengungkapkan, serah terima uang dilakukan di toko Monas milik Meldiyanti melaui seorang tangan kanan Meldi.
Kasus ini tengah diusut Polres Manggarai. Selama sepekan terakhir, penyidik tipikor telah memeriksa ‘si peniup pluit’ Adrianus Fridus, THL Rio Senta, kakak ipar Meldi, Tomi Ngocung, Wilibrodus Kengkeng (mantan ketua timses pilkada) dan istri Bupati Manggarai Meldianti Hagur. (js)