Floressmart- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) mengganti kepengurusan periode 2016-2020.
Bertempat di Aula Hotel Ranaka Ruteng, Jumat (21/10/2022), Musdalub terpantau berjalan aman dan lancar.
Hasilnya, sebanyak 18 kepala desa yang hadir secara aklamasi mengangkat Kepala Desa Mata Wae Satar Mese Utara, Martinus Don sebagai Ketua APDESI yang baru menggantikan Ketua APDESI yang lama Heribertus Beri.
Meskipun yang hadir cuma 18 orang kades dari total 145 kades dalam keanggotaan APDESI namun pemilihan Martinus Don dipastikan memenuhi mekanisme Musdalub apalagi telah mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APDESI.
Pimpinan rapat Musdalub, Inosensius Abin mengatakan, kegiatan Musdalub tidak mengatur secara khusus kuorum tapi diadakan berdasarkan suara mayoritas keanggotaan APDESI dan mendapat dukungan DPP.
Kepala Desa Pong La’o ini berkata, pelaksanaan musdalub bersifat mendesak lantaran kepengurusan APDESI Manggarai vakum sejak 2020 lalu.
“Yang hadir ini perwakilan. Para kades yang tidak hadir prinsipnya sudah sepakat saat konsolidasi dan musda berjalan sesuai kesepakatan dan musdalub ini telah disetujui DPP,” kata Inosensius.
Ketua APDESI yang lama tidak hadir dalam Musdalub ini namun kata Inosensius, ketua lama Heribertus Beri dan jajarannya menyetujui pelaksanaan Musdalub.
“Kita sudah bertemu Ketua APDESI sebelumnya dan beliau sepakat melaksanakan pemilihan ketua baru. Dan mayoritas pengurus lama menyetujui diadakannya musdalub,” ungkap dia.
Komitmen hidupkan organisasi
Sementara itu, Ketua APDESI Manggarai terpilih (periode 2022-2027), Martinus Don mengatakan, dirinya siap menjalankan amanah organisasi.
“Pada prinsipnya, Musdalub dilaksanakan untuk menyelamatkan organisasi. Kita vakum sudah dua tahun,” ujar Martinus Don usai dirinya ditetapkan dia sebagai ketua.
Mantan wartawan itu menyebut, APDESI Manggarai ke depannya memiliki banyak tantangan dan persoalan baru yang bakal membelit para kepala desa pasca pelaksanaan pilkades serentak tahun 2021.
“Setelah dilantik kami diperhadapkan banyak soal seperti refocusing dan manajemen pengelolaan dana desa. Organisasi terkesan cuek sehingga para kepala desa tak ada yang mewadahi. Dengan adanya kepengurusan yang baru diharapkan roda organisasi harus aktif,” tekan Don.
“Organisasi tidak sekedar sebuah wadah tapi ini media untuk menyatukan spirit seluruh kades dalam memperkuat pemerintahan di level desa,” tekan Martinus.
Seperti dipantau, setelah memilih ketua organisasi yang menghimpun para kepala desa ini langsung menggodok perangkat untuk masa kerja 2022-2027.
“Saya ketua, Wakil Ketua 1 Inosensius Aben, Wakil Ketua II Agustinus Ceha serta bendahara Arnoldus Ambor ditambah biro-biro,” tutup Martinus Don. (js)