Anggota TNI Ungkap Penyelewengan Minyak Tanah di Reo

Anggota TNI mengamankan minyak tanah di rumah milik Abdul Rojak Moto di Reo Manggarai. (Sumber :TNI).

Floressmart- Anggota TNI yang bertugas di Koramil Reo Manggarai Nusa Tenggara Timur masing-masing Serda Maradona dan Babinsa Koptu Bahrunsyah berhasil mengungkap dugaan penyelewengan 5000 liter minyak tanah.

Lima ton minyak tanah tersebut diamankan dari rumah Abdul Rajak Moto di Kelurahan Mata Air Kecamatan Reok, Selasa (6/12/2022).

Minyak tanah yang sudah diisi ke dalam ratusan jeriken itu hendak dimuat ke Pulau Longos Manggarai Barat.

Rajak sempat menceramahi anggota TNI yang menginterogasi dia. Abdul Rajak Moto belakangan diketahui sebagai agen minyak tanah memakai nama PT. Tiga Putra Longos.

Setelah diusut, penyaluran minyak oleh Abdul Rojak tidak sesuai dengan Loading Order (LO) dari Pertamina Reo yang sebenarnya jatah untuk Kabupaten Manggarai malah dibawa ke Kabupaten Manggarai Barat.a

Anggota TNI tersebut segera melaporkan temuan mereka ke Kepala Polsek Reo. Tidak butuh waktu lama Kapolsek Reok Ipda Komang Agus Budiawan dan jajarannya menyusul ke TKP.

Baca juga  Duh! 4 Siswa SMA Kena Bogem TNI di HUT Kemerdekaan, Korban Sebut Pelaku Bau Alkohol

Setelah melakukan interogasi singkat, terduga pelaku penimbunan beserta barang bukti 5 ton minyak tanah pun akhirnya dibawa ke Polsek Reo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bati Tuud Koramil Reok, Peltu Lasiman yang dikonfirmasi Selasa malam menuturkan kronologi anggota TNI mengendus keberadaan 5 ton minyak tanah di rumah Abdul Rojak hendak dibawa ke Pulau Longos menggunakan kapal motor.

“Itu diungkap oleh anggota intel Kodim 1612 Manggarai dan anggota Babinsa Koramil 03 Reok. Setelah kami berkordinasi saya langsung turun ke TKP untuk melakukan pengecekan. Ternyata rencana pengiriman tersebut ada indikasi menyalahi prosedur” jelas Lasiman.

Lasiman mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan Loading Order yang dikeluarkan Depo Pertamina Reo untuk agen PT. Tiga Putra Longos milik Abdul Rojak Moto.

Hasil pengecekan langsung di Depo Pertamina Reo, ternyata Rojak mendapat jatah minyak minyak tanah untuk masyarakat di Kabupaten Manggarai, bukan Manggarai Barat.

Baca juga  Duh! 4 Siswa SMA Kena Bogem TNI di HUT Kemerdekaan, Korban Sebut Pelaku Bau Alkohol

Sebelum dikirim ke Manggarai Barat, kata dia, 5 ton minyak tanah itu ditimbun di kediaman Abdul Rajak Moto sendiri sembari menunggu jadwal keberangkatan motor laut.

“Semuanya kami sudah serahkan ke Polsek Reo untuk diperiksa sesuai prosedur hukum. Tadi ada Kanit Tipidter Polres Manggarai yang turun langsung memeriksa terduga pelaku dan barang bukti 5 ton minyak tanah itu,” imbuh Lasiman.

Rojak berkelit

Diceritakan Peltu Lasiman, Abdul Rojak Moto berkelit sambil memperlihatkan beberapa dokumen pembelian dan izin distribusi dia sebagai agen .

Abdul Rojak, sebut Lasiman sudah sering menyalurkan minyak tanah ke Pulau Longos. Abdul Rojak beralasan telah mendapat ijin dari Pertamina karena wilayah distribusi Pulau Longos lebih dekat dari Reo.

“Menurut dia izin operasi penjualan minyak tanah yang dia kantongi selama ini ke Pulau Longos. Jadi pendistribusiannya melalui wilayah Reo, karena jangkauannya dekat dengan Pulau Longos. Itu argumentasi dia,” kata Lasiman mengulangi dalih Abdul Rojak.

Terpisah melalui WhatsApp, Kanit Tipidter Polres Manggarai Ipda Timothy Torro I.P Boseke mengatakan, timnya sudah tiba di Polsek Reo untuk mengambil alih pemeriksaan kasus ini.

Baca juga  Duh! 4 Siswa SMA Kena Bogem TNI di HUT Kemerdekaan, Korban Sebut Pelaku Bau Alkohol

“Kami sementara melakukan penyelidikan oleh terkait adanya dugaan penimbunan BBM. Adapun dokumen-dokumen yang dimiliki terduga pelaku akan kami cek kembali kepada pihak-pihak yang berwenang yaitu pihak pertamina dan ahli dari BPH migas,” terang Ipda Timothy.

Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut tentang kasus tersebut. “Kalau bisa mungkin koordinasi sama kasi humas biar struktur kerja di polres dapat berfungsi dengan baik,” tutupnya.

Minyak langka

Seperti diketahui, selama dua bulan terakhir minyak tanah di Kabupaten Manggarai dilaporkan langka. Kelangkaan dirasakan sampai ke masyarakat pedesaan.

Kelangkaan tersebut juga membuat para penjual minyak tanah seenaknya menjual harga melebihi HET. Parahnya lagi, kios-kios pengecer menyewa joki untuk mengantre di pangkalan-pangkalan minyak tanah. Minyak tanah yang didapat dijual kembali dengan harga mahal.

Sebagai contoh, satu jeriken yang berukuran 5 liter dijual hingga Rp40 ribu oleh kios-kios pengecer padahal harga minyak tanah dari pangkalan cuman Rp25 ribu. (js)

Tag: