Hari Air Sedunia 2023 : Tanam Pohon dan Kick Off Surveilans Kualitas air di Manggarai

Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo, Marselus Sudirman memimpin kegiatan tanam pohon di Wae Ajang (Ist).

Floressmart- Hari Air Sedunia jatuh setiap tanggal 22 Maret. Di Manggarai Nusa Tenggara Timur hari spesial ini diisi dengan kegiatan bakti sosial menanam pohon di salah satu sumber air.

Agar tahu saja, tema Hari Air Sedunia 2023 adalah “Accelerating Change” yang membahas tentang upaya mempercepat perubahan untuk mengatasi krisis air dan sanitasi serta bagaimana kita dapat melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.

Perumda Air Minum Tirta Komodo yang bertanggung jawab dalam pelayanan dan penyediaan air bersih di Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) mengemas dua kegiatan di Hari Air Sedunia ke-31 yakni penanaman 1000 bibit pohon ara di sumber mata air Wae Ajang, Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong dan kick off surveilans kualitas air minum rumah tangga di Kabupaten Manggarai tahun 2023 di Lapangan Motang Rua Ruteng.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni, Sekda Manggarai Jahang Fansi Aldus,dan sejumlah pimpinan OPD, Pasi Intel Kodim 1612 Manggarai, Letda Inf. Fernando Mendonca, Kabagsumda Polres Manggarai, Hyppo Bole, DPC HIPPMI Manggarai Yopy Bole, Rohaniwan Katolik, Rm. Ino Sutam Pr.

Baca juga  Bupati Heri Nabit Persilakan Parpol Koalisi Cabut Dukungan Politik, Edison : Oposisi Sudah Kita

Kegiatan tanam pohon di lokasi tersebut melibatkan pula mahasiswa dan pelajar yakni mahasiswa Unika St. Paulus Reteng, perwakilan mahasiswa STIE Karya Ruteng, para pelajar SMK St. Aloisius Ruteng dan pelajar SMAK Setia Bakti Ruteng.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo Marselus Sudirman yang memimpin kegiatan itu menjelaskan, mata air Wae Ajang merupakan aset milik PDAM Tirta Komodo.

“Wae Ajang memiliki kapasitas 8 liter per detik untuk melayani 2500 pelanggan diwilayah, Tuke, Ka, dan Perumnas. Dari 8 liter perdetik, yang terpakai saat ini, hanya 6,5 liter per detik,” kata Marsel Sudirman di lokasi Wae Ajang, Kamis (23/3/2023).

Dikatakannya, tanam pohon merupakan kegiatan tahunan Perumda Tirta Komodo. Setiap sumber air masing-masing ditanamai 1000 pohon tiap tahun.

“Selama kepemimpinan saya sudah 6 sumber mata air yang telah ditanami pohon mulai dari sumber mata air Wae Pong, sumber mata air Wae Reket, sumber mata air di Cibal, sumber mata air di Pagal, sumber mata air di Langke Majok, sumber mata air Wae Ri’i, dan hari ini disumber mata air Wae Ajang,” bebernya.

Baca juga  Keuangan Tirta Komodo Diaudit Akuntan Publik, Hasilnya WTP Lagi

Kegiatan menanam pohon merupakan cara terbaik untuk merawat sumber-sumber mata air. Dia mengumpamakan pohon dan mata air bak sejoli.

“Tidak ada lain, pacarannya air adalah pohon, kalau kita menanam begitu banyak pohon, pasti berdampak pada munculnya sumber-sumber air yang baru,” ungkap Marselus.

Jaminan air minum aman masih kurang

Sementara dalam kegiatan Kick Off surveilans kualitas air minum rumah tangga di Lapangan Motang Rua Ruteng, Jumat (24/3/2023), Marselus Sudirman mengaku, ketersediaan air minum aman di Manggarai belum sepenuhnya menjangkau seluruh masyarakat.

Kemudian, lanjutnya, treatmen air mulai dari hulu sampai hilir juga belum maksimal.

“Oleh karena itu penting dilakukan kampanye tentang air minum aman kepada seluruh masyarakat. Upaya kita di antaranya adalah menanam seribu pohon setiap sumber mata air, dan dalam satu tahun sudah dilakukan empat kali. Wae Ajang Leda merupakan titik ke enam kami menanam pohon, karena tahun 2022 kami sudah menanam di lima titik,” ujarnya.

Marselus mengatakan, tanggung jawab Perumda juga rutin melakukan rehabilitasi dan perbaikan jaringan-jaringan di bak penampung supaya tingkat kehilangan air menjadi berkurang dari tahun ke tahun.

Bupati Heribertus G.L Nabit memberi sambutan di acara Kick Off Surveilans Air Minum Sehat (Ist).

86% penduduk Manggarai nikmati air minum bersih

Baca juga  Menjadi Pekerja Berkesadaran Penuh di Perumda Tirta Komodo

Bupati Heribertus G.L Nabit dalam sambutanya mengatakan, terkait air ada dua hal penting yang harus di perhatikan, yakni sumber dan penggunaan air.

Sumber air sebutnya berhubungan dengan tanggung jawab bersama merawat mata air dan penggunaan air yang berpotensi konflik sebab menurutnya dewasa ini masyarakat cendrung individualistik.

”Arahan kami hari ini berkaitan dengan penghijauan, minta kesediaan dari Perumda Tirta Komodo, Bank NTT, Bank BRI nanti supaya kita sama-sama melakukan penanaman bambu dibeberapa paroki yang sudah kami bicarakan, itu kerjasama kita juga dengan Keuskupan Ruteng,” cetusnya.

“Kemudian dewasa ini orang cendrung ingat diri, bagaimana dia menguasai air untuk dirinya sendiri, untuk clannya, dan untuk desanya, semua itu berbayar, ketika tidak membayar maka itu akan menjadi masalah. Karena itu penting hari ini kita bahas itu dan sharing air,” imbuhnya.

Pada moment tersebut Bupati Nabit menyebut jumlah jiwa sudah menikmati air minum bersih layanan Perumda Tirta Komodo berjumlah 95.000 jiwa atau 86%.

Menurutnya, tantangan Pemkab Manggarai saat ini yakni bagaimana melayani 65.000 masyarakat Manggarai yang belum terjangkau air minum bersih. (js)

Tag: