Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memimpin apel gelas pasukan pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo (Foto : Ist).
Floressmart- Apel gelar pasukan gabungan pengamanan KTT ASEAN ke-42 digelar di halaman SMA St. Loyola Labuan Bajo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/5/2023).
Tugas TNI dalam bidang Pengamanan (Pam) VVIP mengerahkan prajurit-prajurit terbaiknya dan dukungan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tercanggih untuk mengamankan forum internasional yang akan dihadiri oleh para pemimpin negara-negara ASEAN.
Seperti disampaikan dalam apel gelar pasukan, TNI mengerahkan 10.000 personel dan 162 alutsista untuk menjamin terlaksananya rangkaian kegiatan KTT ASEAN di Labuan Bajo 9-11 Mei 2023.
Kepada seluruh personel pengamanan gabungan yang mengamankan KTT, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengajak untuk mengedepankan sikap humanis dalam pelaksanaan tugas.
“Kedepankan sikap humanis tapi tetap waspada dan lakukan tindakan tegas dan terukur bila terjadi hal-hal yang berpotensi mengganggu kelancaran jalannya KTT. Ikuti rules dan SOP kalian masing-masing dan hindari bersikap arogan. Saya ulangi hindari sikap arogan karena hal tersebut hanya akan menyakiti hati rakyat,” tekan Panglima.
Guna menjamin keberhasilan tugas di bidang pengamanan Panglima TNI menggarisbawahi sinergitas TNI Polri dengan stakeholder lainnya.
Menurutnya, kegiatan pengamanan KTT ASEAN melibatkan banyak stakeholder sehingga membutuhkan jaring komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Kesampingkan ego sektoral dan selalu utamakan kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan berbangsa dan negara,” cetusnya.
Lebih lanjut dia berpesan agar setiap satuan TNI dan Polri sama-sama mematuhi jalur komando dan hierarki yang ditetapkan.
“Saya minta seluruh jajaran agar mengikuti hierarki yang ada dan laporkan setiap perkembangan situasi sesuai dengan protap yang telah ditetapkan. Saya minta seluruh personil memahami betul rencana kontingensi yang sudah ditentukan,” imbuh Panglima Margono.
“Jika terjadi hal-hal yang tidak inginkan saya minta selalu siap dengan berbagai skenario latihkan secara detail dan berulang melalui tactical floor game sehingga tiap-tiap individu tahu betul apa yang dilaksanakan jika terjadi kontingensi,” tutupnya. (js)
