Seru! Gelar Karya P5 SMPN 5 Langke Rembong Ada Drama Masuk Minta Juga

Drama acara ‘Masuk Minta” di SMPN 5 Langke Rembong (Foto : Floressmart).

Floressmart- Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di lingkungan SMPN 5 Kecamatan Langke Rembong Manggarai Nusa Tenggara Timur memamerkan produk-produk prakarya dari bahan daur ulang seperti bunga, tempat kosmetik, tempat tisu, pot bunga, tempat sampah juga hasil karya kerajinan lokal nyiru berbahan bambu. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan tari-tarian dan dramatisasi acara adat Cerep atau masuk minta.

Selain itu ada juga produk pangan lokal seperti sarabe, kolo (nasi bambu), tibu, rebok serta aneka minuman jus dari buah-buahan segar.

Dalam lakon adat lamaran ala Manggarai itu melitanikan prosesi lengkap dengan tuturan adat yang membuat dramatisasi adat ini tampak seperti aslinya dari mulai sapaan pembukaan sampai persepakatan jumlah mahar atau belis yang dibebankan kepada keluarga pihak pria baik uang maupun hewan. Mengikuti alur cerita sebenarnya, drama pertunanganan Manggarai ini ditutup dengan acara tukar cincin.

Peserta didik, para guru dan tenaga kependidikan, orang tua murid dan para tamu tampak larut dalam keseruan ‘drama’ masuk minta yang dilakonkan persis pada acara masuk minta yang sebenarnya.

Baca juga  Apresiasi Projek P5 SMPN 5 Langke Rembong, Dinas Pendidikan : Bukti Profil Pelajar Pancasila Berjalan Baik

Kepala Sekolah SMPN 5 Langke Rembong, Maria Magdalena Dirce menjelaskan, tujuan yang dikembangkan dalam fragmen masuk minta yakni mengenalkan ke peserta didik tahapan lamaran menurut adat Manggarai dari awal sampai akhir. Tema ini diangkat menyesuaikan tema kearifan lokal P5.

“Kehidupan masyarakat Manggarai kaya akan adat dan budayanya.Tema yang dipilih bertujuan untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan berkomunikasi terkait penggunaan Goet-Go’et dalam tahapan masuk minta,” ungkap Magdalena dalam sambutan membuka gelar karya P5 di halaman SMPN 5 Langke Rembong Jumat (23/6/2023).

“Tema yang dipilih bertujuan untuk membangun rasa ingin tahu dan kemampuan berkomunikasi terkait penggunaan Goet-Go’et dalam tahapan masuk minta,” tambahnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pagelaran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari anak-anak kita SMPN 5 Langke Rembong bukti bahwa sekolah mereka menerapkan Kurikulum Merdeka pada jalur mandiri belajar pada tahun pelajaran 2022/2023.

“Yang mana dalam implementasi kurikulum tersebut,menerapkan kurikulum 2013 dalam kegiatan intrakurikuler sedangkan kegiatan kokurikuler menerapkan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila,” ulas dia.

Kepala Sekolah SMPN 5 Maria Magdalena Dirce menyampaikan sambutan gelar karya P5 (Foto : Floressmart).

Tiga tema P5

Baca juga  Apresiasi Projek P5 SMPN 5 Langke Rembong, Dinas Pendidikan : Bukti Profil Pelajar Pancasila Berjalan Baik

Projek Penguiatan Profil Pelajar Pancasila (P5) lanjut Magdalena, merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila sebagaimana tertuang dalam Kepmendikbudristek No.56 Tahun 2022.

“Pada tahun pelajaran 2022/2023 UPTD SMPN 5 Langke Rembong memilih 3 tema projek yang ditawarkan dalam kurikulum merdeka.Ketiga tema tersebut yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan kewirausahaan,” paparnya.

Pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan projek P5 adalah sebuah program yang dapat membantu menumbuhkan kesadaran peserta pendidikan tentang pentingnya hidup berkelanjutan.

Dalam tema Gaya Hidup Berkelanjutan peserta didik diajak untuk memahami dan menerapkan kebiasaan hidup sehat dan berkelanjutan.

“Kegiatan yang dilakukan dalam tema ini yaitu pembuatan produk daur ulang. Dalam mengembangankan projek ini peserta dididik diajak mengumpulkan kresek plastik di rumah dan jerigen minyak didesain menjadi suatu produk yang bermanfaat,” katanya.

“Kegiatan berbasis projek yang dilakukan sebagai tujuan untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik dari jerigen bekas, kresek, dan kain perca. Kegiatan projek ini dilaksanakan pada pertengahan semester gasal,” sebut Kepsek Magdalena.

Kemudian pada tema 2 Kearifan Lokal sambung Magdalena peserta didik dikenalkan tahapan acara masuk minta.

Baca juga  Apresiasi Projek P5 SMPN 5 Langke Rembong, Dinas Pendidikan : Bukti Profil Pelajar Pancasila Berjalan Baik

“Apa manfaat untuk mempelajarinya? Pengembangan projek ini bertujuan agar peserta didik memahami bagaimana prosesi tahapan lamaran dari awal sampai akhir menurut adat Manggarai,” tekan dia.

Masih satu dengan tema Kearifan Lokal yaitu kerajinan lokal menganyam nyiru atau dalam Bahasa Manggarai disebut Doku.

Dalam mengembangkan projek ini peserta didik berkolaborasi dengan pengrajin anyaman nyiru bersama fasilitator lainnya.

Setelah belajar bersama peserta didik dalam kelompoknya masing-masing dapat mempraktekkan cara menganyam nyiru.

Sedangkan tema ke-3 yakni Kewirausahaan diusung dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik. Di mana peserta didik akan mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan pengembangan usaha serta kaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat.

“Contoh kegiatan berbasis projek tersebut adalah peserta didik membuat produk dengan konten lokal seperti sarabe, nasi bambu (nasi kolo), tibu, rebok serta aneka minuman jus dari buah-buahan segar” ungkapnya.

“Di bawah pendampingan para fasilitator,puji Tuhan pada semester genap para siswa kelas 7, 8 dan kelas 9 sangat kreatif dan mandiri berkolaborasi bersama teman-teman dalam kelompok,” tutupnya.

Hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Wensislaus Sedan, Pengawas Pembina UPTD SMPN 5 Langke Rembong,Robertus Mangkung, Lurah Compang Carep Fabianus Maturalit Min. (js)

Tag: