Manggarai– Sumber api yang memicu terjadinya kebakaran di RT 012/RW 006 di Hombel Kelurahan Mbaumuku Ruteng Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/2/2024) malam terungkap berasal dari dalam warung makan.
Berdasarkan pengakuan warga yang rumahnya hangus terbakar, Asyer Arifendi Kana bahwa sebelum api membubung anaknya melihat api menyala besar di dalam rumah makan yang nyaris berdempetan dengan kediaman Asyer.
“Setelah istri anak saya balik setelah mengantar saya di depan anak saya yang kecil (bungsu) meminta lewat belakang di samping warung dia yang pertama kelihatan apinya kemudian dia berteriak memanggil mamanya bahwa ada kebakaran di depan warung makan itu. Jadilah warga pada berdatangan,” tutur Asyer kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (5/2/2024).
Asyer sendiri saat itu baru beberapa meter keluar dari rumah hendak kembali ke Labuan Bajo Manggarai Barat. Tapi kemudian dia turun lagi dari mobil yang ditumpanginya setelah dihubungi saudara sepupunya bahwa ada kebakaran di dekat rumahnya.
“Karena ada yang panggil saya saya balik ke sini. Adik-adik yang lain langsung ke depan kasih jebol pintu depan warung. Telepon-telepon yang punya warung kan tidak diangkat terpaksa kami bobol paksa dobrak pintunya masuk begini tapi sudah besar di dalam warung jadi kita tidak bisa masuk,” lanjut Asyer.
Pria yang merupakan pimpinan bank perkreditan di Labuan Bajo ini berjuang melokalisir api menyiramkan air dengan ember ke dalam konter HP yang memang sudah menyala dengan maksud menghambat kobaran api sambil menunggu mobil pemadam kebakaran.
Tapi upayanya sia-sia. Api begitu cepat menjalar ke rumahnya yang rapat dengan bangunan yang terbakar.
“Jadi letaknya kan sambung, rumah sekaligus warung kemudian sebelahnya ada konter HP. Rumah saya di belakang persis konter HP,” tutur dia.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan saat bangunan sudah terbakar penuh. Api benar-benar padam pada pukul 22.00 WITA sedagkan kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WITA.
Mobil pemadam yang dikerahkan itu masing-masing satu unit mobil milik Sabhara Polres Manggarai, satu unit milik Sat pol PP & Damkar dan satu unit lainnya damkar milik Bandara Frans Sales Lega Ruteng.
“Saya hanya bisa selamatkan surat-surat penting lainnya habis semua,” kata Asyer.
Empat kali kompor di warung makan terbakar
Keluarga Asyer dan warga sekitar beberapa kali dibikin panik. Pasalnya, kompor di dalam warung itu terbakar setelah pemilik dan karyawan pulang. Pemilik warung juga sudah diperingatkan berkali-kali agar jangan lalai.
“Hal yang sama saya sering dapat. Mereka kadang lupa matikan kompor sampai selesai. Biasanya kompor ini kan kalau masih ada sumbuh yang belum off pasti dia menyala terus. Nah Kejadian ini diduga karena kelalaian itu. Hal tersebut sudah berulang kali terjadi, beruntung sebelumnya saya dan keluarga cepat lihat” ngaku Asyer kepada pers.
Uang Rp45 juta hangus terbakar
Selain meludeskan rumah dan harta benda lainnya, peristiwa kebakaran itu menghanguskan uang tunai sebanyak Rp45 juta milik Asyer.
Beruntung masih ada surat-surat berharga yang bisa diselamatkan seperti sertifikat tanah dan ijazah.
Asyer sekeluarga benar-benar menyisakan pakaian di badan. Mereka sekeluarga untuk sementara tinggal di rumah saudara kandungnya di sekitaran lokasi kebakaran.
“Ini hanya ada pakaian di badan. Uang Rp45 juta yang istri saya simpan juga hangus terbakar,” imbuhnya.
Tidak ada korban luka dalam peristiwa ini. Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Manggarai mencatat taksasi kerugian mencapai Rp500 juta rupiah. (js)