Manggarai- Akibat Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Manggarai Nusa Tenggara Timur selama 3 hari terakhir menyebabkan terjadinya tanah longsor dan tanah bergerak.
Sejumlah titik longsor terjadi di ruas jalan nasional Reo-Ruteng. Material longsor yang sempat menimbun badan jalan menyebabkan arus kendaraan tersendat. Beruntung penanganan cepat pihak penanggung jawab jalan negara telah mengevakuasi material longsor.
“Kalau longsor ini dari kemarin terjadi di bebrapa titik di Bea Mese dan pagi ini di kilo meter 16 Golo Nggorong jalur Ruteng-Reo. Longsoran cepat ditangani petugas penanggung jawab jalam negara mereka menyiagakan alat berat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai, Stefanus Tawar dihubungi Senin (11/3/2024).
Pengguna jalan yang melewati jalur Ruteng-Reo diimbau waspada mengingat jalur tersebut dikenal sangat rawan setiap kali terjadi hujan deras.
Sedangkan laporan bencana tanah bergerak terjadi di Desa Gurung Kecamatan Cibal. Di sana terdapat 8 rumah yang rusak akibat tanah bergerak.
Kalak Stefanus Tawar menjelaskan, penanganan darurat langsung diberikan kepada 8 keluarga yang terpaksa diungsikan ke rumah tetangga dan kerabat yang lebih aman.
Bupati Manggarai Heribertus Nabit, kata Stefanus Tawar sedang bergerak ke lokasi bencana.
“Ini siap-siap ke Wetok tanah terbelah bersama Pak Bupati, Kapolres dan Pak Dandim. Hari sekalian dengan menyerahkan bantuan darurat seperti sembako dan kebutuhan yang sekiranya paling dibutuhkan warga terdampak,” tambah Tawar.
Lokasi tanah bergerak di kampung Wetok Cibal merupakan area yang direkomendasikan relokasi sejak lama.
“Hasil pemeriksaan geologi area tersebut seharusnya dikosongkan sejak lama karena memang di sana sering terjadi patahan dan rekahan tapi masyarakat menolak pindah dengan alasan tak punya lahan yang lain,” tutur Tawar.
Kejadian rumah ambrol juga dilaporkan dari Rahong Utara di mana sebuah rumah patah bagian dapurnya akibat tergerus tanah yang ambrol.
“Rahong utara juga ada laporan kerusakan rumah. Ini laporan terus masuk dan kita sedang mendata selanjutnya petugas kami segera meluncur untuk mendata langsung ke lokasi,” ujar Stefanus Tawar.
Selain longsor dan tanah bergerak, cuaca ekstrem yang berlangsung sejak 9 Maret 2024 ini menyebabkan meluapnya sungai Wae Pesi sehingga sejumlah ruas jalan di pinggir kota Reo menjadi tergenang.
” Kalau Reo jalan dekat bantaran suangai Wae Pesi tergenang. Belum ada laporan rumah yang tergenang air. Situasi terkini Wae Pesi sudah surut setelah sempat mencekam kemarin hingga tadi malam” tutupnya.
Efek Madden Julian Oscilation (MJO)
Stasiun BMKG Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng menyampaikan informasi bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur saat ini masih berada pada periode Musim Hujan.
Terdapat pembentukan pola tekanan rendah di Utara Australia yang mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT.
“Aktifnya Madden Julian Oscilation (MJO) , Gelombang Equatorial Rossby dan Gelombang Kelvin juga mendukung peningkatan curah hujan di wilayah NTT. Diharapkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan terus mengupdate informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG,” bunyi siaran pers yang diterima Senin siang. (js)