20 Nakes di Manggarai Dipecat, Wabup ke Wartawan : Tanya Bupati

Manggarai- Pemecatan 20 tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Rumah Sakit Pratama Reo, Kecamatan Reok ternyata tak dibahas bersama Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut.

Merujuk pada surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai drg. Bartolomeus Hermopan kepada Plt. Direktur Rumah Sakit Pratama Reo tertanggal 15 Maret 2024, mencantum alasan pemecatan tersebut terpaksa dilakukan berdasarkan pertimbangan tidak tersedianya jaminan anggaran terhadap bahaya atau risiko pekerjaan yang sangat besar sebagai tenaga kesehatan.

“Melakukan pemberhentian dengan hormat kepada bapak/ibu dengan status sebagai tenaga sukarela murni di Rs. Pratama Reo di Reo terhitung mulai tanggal dikeluarkannya surat ini,” bunyi surat tersebut.

Baca juga  Bupati Manggarai Dilarang Ikut Kampanye, Ganjar Singgung Statement Jokowi Presiden Boleh Kampanye

Dalam surat dengan Nomor: 821/800.1.6.3/DINKES/111/2024 yang dilihat Senin 19 Maret 2024 malam, Hermopan juga memberi apresiasi yang setinggi-tinginya kepada para tenaga sukarela murni yang mengabdi atas dedikasi dan pengabdian yang telah dijalankan sebagai pelayan masyarakat di Rumah Sakit Pratama Reo.

Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengaku baru mendengar kabar pemecatan nakes saat diwawancarai wartawan.

Ngabut mengarahkan agar wartawan yang meminta komentarnya supaya menanyakan langsung alasan pemecatan para nakes ke Bupati Manggarai Heribertus Nabit.

“Tanggung jawab soal pemecatan nakes kembali ke bupati. Karena pemecatan nakes sumbernya dari dia,” ujar Ngabut ketika dihubungi media melalui teleponnya, Selasa, (19/3/2024) malam.

Baca juga  Saat Pemaparan Visi Misi di Partai Demokrat Heri Nabit Jelaskan Tagline Perubahan

“Kalau mau konfirmasi terkait pemecatan itu silakan langsung tanya ke bupati kenapa dipecat,” imbuh dia.

Menurut Ngabut, proses pemecatan para nakes di Rumah Sakit Pratama Reo tidak pernah melibatkan dirinya sebagai wakil bupati Manggarai. Yang mengetahui SK pemecatan itu, lanjut Wabup Ngabut, hanya Bupati Manggarai.

Bupati emosional
Pemecatan ini dilakukan setelah ratusan nakes berstatus sukarela murni itu menggelar aksi demo di kantor DPRD Manggarai pada 6 Maret 2024.

Para nakes meminta bantuan lembaga DPRD menjembatani kisruh kontrak para nakes yang terancam tidak diperpanjang.

Baca juga  Membaca Sikap Bupati Nabit Setelah Nakes yang Dipecat Datang Meminta Maaf

Bupati Heribertus Nabit merespons secara emosional aksi demo tersebut apalagi aksi tersebut merupakan yang kesekian kalinya. Secara terbuka Bupati Nabit melempar ancaman pemecatan.

“Besok saya akan bersurat secara resmi ke Pak Sekda, lakukan refocusing ulang. Jadi, semua yang demo, saya tidak akan tanda tangani surat perpanjangan,” sebut Bupati Nabit saat menyampaikan sambutan pelantikan 10 pimpinan OPD, Senin 18 Maret 2024.

“Yang demo itu berhentikan semua. Saya ini tidak takut kalau diancam. Dan, tidak usah ancam saya karena ini mau pilkada, kau tidak usah pilih saya, tidak masalah. Tidak usah pake ancam,” ucap Nabit. (js)

Tag: