Membaca Sikap Bupati Nabit Setelah Nakes yang Dipecat Datang Meminta Maaf

Pertemuan Bupati Heribertus Nabit dengan 249 nakes non ASN yang dipecat (Foto : Floressmart)

Manggarai- Pertemuan antara Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur, Heribertus Nabit dengan 249 Tenaga Kesehatan (nakes) non ASN yang diberhentikan per 1 April 2024 akhirnya terlaksana.

Forum nakes sebelumnya memasukkan surat resmi meminta bertemu langsung Bupati dengan agenda mau manyampaikan permintaan maaf.

Juru bicara forum nakes, Yohanes Wandi mengutarakan sejumlah poin yang disampaikan dalam bahasa daerah. Paling pertama, Wandi menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang mereka lakukan yakni mendatangi DPRD Manggarai dan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisin A.

Dalam poin yang lain forum nakes dan pemintaan supaya mereka dipekerjakan kembali ke posisi semula sebagai Tenaga Pendukung, Tenaga Penunjang dan Tenaga Harian Lepas (THL).

Permintaan maaf ditutup dengan memberikan kendi berisi tuak kepada Bupati Nabit. Dalam kebiasaan orang Manggarai, ritus kecil adak Pa’u Tuak merupakan simbol ketulusan hati dalam hal meminta maaf dan saling memaafkan.

Sekretaris Daerah yang memandu pertemuan tersebut hanya memberikan kesempatan berbicara kepada Yohanes Wandi, jubir forum nakes. Selanjutnya kesempatan seluas-luasnya diberikan kepada Bupati Heribertus Nabit.

Seperti dipantau, ratusan nakes itu menunggu di Kantor Bupati Manggara dari jam 9 pagi. Namun karena Bupati harus membuka kegiatan Musrenbang RKPD Tahun 2025 sehingga audiensi baru bisa dimulai pukul 12.30 WITA.

Dalam sapaan pembukanya, Bupati Nabit menyampaikan, ketika ia menerima kendi tuak berarti ia menerima permintaan maaf yang disampaikan.

Baca juga  Kemenkes Beri Garansi, 249 Nakes yang Dipecat Bupati Nabit Bisa Ikut Tes PPPK

Ia juga menyampaikan permohonan maafnya sekiranya oleh karena pemecatan membuat suasana perayaan Paskah nakes bersama keluarga menjadi terganggu.

“Mohon maaf karena kita jalani Paskah tahun ini dalam situasi dan suasana tidak enak ya,” ucap Nabit di Aula Ranaka, Jumat 19 April 2024.

249 nakes yang dipecat datang meminta maaf ke Bupati Manggarai (Foto : Floressmart).

Tanggapan Bupati

Terkait permintaan forum nakes agar mereka dipekerjakan kembali, Bupati Heri memang menanggapi dengan narasi ‘menggantung’ tanpa mengatakan ya atau kah permintaan eks nakes itu ditolak.

Kendati tidak memberi kepastian, hanya saja Nabit berjanji membahas ulang masalah tersebut bersama Sekda dan jajaran OPD terkait.

“Saya pada prinsipnya karena kita semua manusia punya kekurangan. Pada prinsipnya bagi saya kita mau mengatur semua dengan baik,” kata Heribertus Nabit di Aula Ranaka Kantor Bipati Manggarai, Jumat.

Demonstrasi picu pemecatan

Heribertus Nabit tidak mengubah alasan dia dibalik perintah memecat ratusan nakes di Manggarai. Sama seperti yang ia sampaikan berkali-kali, bahwa dia tidak terima dengan aksi nakes yang membawa persoalan yang dialami para nakes non ASN ke lembaga DPRD.

Heribertus Nabit kecewa, sebab, masalah yang disuarakan nakes pada 12 Februari 2024 tengah dicarikan jalan keluarnya. Ia gusar, aspirasi yang sama malah dibawa ke lembaga dewan dan menggelar RDP dengan Komisi A.

“Kalau sudah dibahas disini kenapa harus dibawa lagi ke DPR. Saya tidak larang kamu ke DPR. Sebagai warga negara memang punya hak tapi persoalan ini kan tadinya sedang kita selesaikan tapi untuk apa kamu bawa lagi ke DPR kenapa lagi kamu pawai di jalan” ulas Nabit.

Baca juga  249 Nakes Dipecat Bupati Nabit, Maksimus Ngkeros: 2025 Saya Kembalikan Mereka

Analogi dan nasihat

Hendak mengkritisi forum nakes, Bupati Nabit menganalogikan pekerjaan adalah rumah tinggal yang seyogianya harus dijaga.

“Lalu prinsip yang kedua yang penting saya minta dari semua bukan hanya kamu nakes tapi juga jajaran pemerintahan Kabupaten Manggarai baik yang ada di dalam ruangan ini maupun yang tidak ada di dalam ruangan ini. Yang saya minta kalau ada masalah jangan bakar rumah tempat kita tinggal,” ungkap Nabit.

Diakui memecat ratusan nakes yang telah mengabdi sekian lama dengan gaji kecil bukan merupakan perkara mudah untuk Bupati Heribertus Nabit.

“Saya juga tidak happy dengan itu, tidak senang dengan itu. Saya harus ngomong bahwa saya lepaskan kalian supaya kamu belajar. Yang saya perlu kita semua belajar untuk saling menghargai saling menghormati. Menyampaikan aspirasi normal. Oleh karena itu saya minta kita semua untuk menahan diri. Menahan diri baik-baik. Mengerti situasi. Toh kita semua ini sudah bertahun-tahun memgalami keterbatasan,” dikte Bupati Nabit ke para nakes yang terlihat melongo mencermati penjelasan Bupati yang kebanyakan menggunakan bahasa daerah.

Meski tidak lugas apakah nakes yang dipecatnya bakal dipekerjakan kembali, tapi berpesan agar semua pihak mengambil pelajaran dari masalah tersebut. Dia berkata, setiap persoalan dalam pemerintahan pasti ada jalan keluarnya, tanpa harus melakulan aksi demonstrasi.

Baca juga  Siap-siap! Tamsil ASN Dipotong 50%, Ini Alasan Bupati Manggarai

Bupati kemudian berjanji akan membahas aspirasi yang disampaikan nakes termasuk menyinggung gaji Januari-Maret yang belum dibayarkan.

“Nanti kita atur yang terbaik untuk semua ya. Negara tidak mungkin melupakan satu persatu orang yang sudah berjasa. Apapun jasa itu sekecil apapun jasa itu. Saya tahu kalian berharap harus ada pernyataan hari ini tentang kepastian atas segala macam. Tunggu sedikit karena kenapa kita harus ngomong ke dalam,” tutup Nabit.

Tolak wawancara

Setelah pertemuan dengan para nakes yang dipecatnya, Bupati Heribertus cepat-cepat menuruni tangga kembali ke ruang kerjanya di lantai 2. Permintaan wawancara ditolaknya dan mengarahkan awak media mewawancarai Sekretaris Daerah.

“Dengan sekda saja,” ketus Bupati Nabit.

Terpisah, Sekda Manggarai, Fansi Jahang menjelaskan makdud perkataan Heribertus Nabut ke forum nakes.

“Saya kira teman-teman tadi sudah bisa mendengar penjelasan dari Pak Bupati. Penjelasan Bupati itu menyampaikan agar bersabar kami diberi waktu tidak terlalu lama untuk membahas secara internal masalah ini. Saya kira teman-teman sudah bisa memberikan kesimpulan dari apa yang disampaikan oleh Pak Bupati tadi,” taktis Jahang ketika dicecar.

Rupanya ada pembicaraan berdua antara Bupati dan Jahang soal langkah apa yang segera diambil apakah para nakes yang dipecat dipekerjakan kembali atau Bupati Heribertus Nabit cuma berpikir segera membayar tunggakan gaji 3 bulan kepada nakes.

“Pak Bupati nampak mengakui jasa-jasa dari nakes yang bekerja begitu lama oleh karena itu untuk kelanjutan daripada masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut. Untuk gaji 3 bulan mereka masih ada di dalam APBD. Anggaran itu sudah dianggarkan dari dana spesific grant,” pungkas Jahang.(js)

Tag: