Tiga Parpol Ini Kapok Calonkan Heribertus Nabit, Sampaikan Alasan Menohok

Jumpa pers bersama Timo Terang (kanan), Kosmas Banggut, Maksimus Ngkeros dan Paulus Jemarus di Sekretariat DPC Demokrat Manggarai (Foto : Floressmart).

Manggarai- Tiga parpol pendukung Bupati Heribertus Nabit pada pilkada 2020 kapok mencalonkan Nabit lagi pada pilkada Manggarai 2024.

Evaluasi internal PKB, Hanura dan Perindo menjelaskan kondisi koalisi saat ini bersama Bupati Heri yang kian berjarak.

Petinggi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura, Perindo dan PKB tidak mau lagi mendukung Heribertus Nabit menyampaikan alasan menohok.

Sekretaris DPC Partai Hanura Paulus Jemarus dalam jumpa pers usai mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati di Sekretariat DPC Demokrat mengaku Hanura sudah lama tidak lagi sejalan dengan Bupati Nabit.

Hal tersebut, kata Jemarus, terlihat ketika kader Hanura di DPRD Manggarai lantang mengkritisi kebijakan Bupati Nabit yang kerap menimbulkan kegaduhan.

Untuk itu, sikap Hanura sebut Paulus, meninggalkan koalisi tanpa harus menunggu jabatan Bupati Nabit selesai pada awal 2025.

Baca juga  Osy Gandut Kembali Pimpin Golkar, Yoakim Jehati Sekertaris

“Karena perjanjian kita di koalisi itu kan berakhir pada masa jabatan. Karena masa jabatannya masih sampai pada 2025 secara aturannya koalisi masih berada pada posisi itu. Hanura sebenarnya bukan sekarang keluarnya dari kemarin saat pemerintahan tidak memperhatikan secara serius pembangunan daerah ini maka saat itu juga kami partai koalisi dan Hanura orang pertama yang mengkritisi terhadap kebijakan-kebijakan dari pemerintahan yang selama ini di nahkodai oleh Heri Nabit,” kata Paulus Jemarus dalam keterangan media, Senin 22 April 2024.

Pewarta kemudian mencecar Paul Jemarus, lantas memberi nilai berapa kepada Bupati Nabit dalam raport merah Hanura. Anggota DPRD Manggarai 2019-2024 ini pun memberi nilai terburuk.

“Kalau saya mau katakan kalau dikasih penilaian ya 1 sampai dengan 10 saya hanya bisa mengatakan ya nilainya negatif. Kalau dia negatif berarti minus,” sambung Paulus.

Baca juga  Pilkada Manggarai 2024 : Kader PAN Turun Gunung Sosialisasikan Pencalonan Ebert Ganggut

Selanjutnya, pertanyaan yang sama diberikan kepada Ketua PKB Manggarai Kosmas Banggut.

Anggota dewan asal Kecamatan Ruteng ini memberi pernyataan berbeda soal nasib koalisi bersama rezim Heri-Heri.

Pewarta meminta komentar Kosmas terhadap pernyataan Bupati Nabit menyilakan PKB untuk tinggalkan koalisi. Nabit mengatakan itu saat rapat paripurna DPRD 2 Maret 2022.

“Pada prinsipnya PKB mengikuti sesuai dengan aturan. Kalaupun Pak Heri Nabit sudah mempersilakan saya keluar dari koalisi tapi saya belum keluar karena komitmen PKB adalah satu sampai akhir masa jabatan. Kami tetap berada di situ tapi tidak berarti saya tidak mengeritik saya tetap mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan konsep awal,” katanya.

Menjawab pertanyaan awak media soal penilaian PKB atas kepemimpinan Nabit, Kosmas menjelaskan nilai yang diberikan dari aspek kejujuran dalam kekuasaan Heribertus Nabit.

“Kejujuran ini memang yang mengukur integritas pemimpin. Soal kejujurannya ia memberi nilai sangat mempengaruhi sebuah kebijakan. Sangat mempengaruhi sebuah keputusan. Untuk penilaian kejujuran pemerintahan sekarang ini ya saya melihatnya itu di bawah 5,” ungkap Banggut.

Baca juga  Maju Pilkada Manggarai, dr. Ronald Susilo Daftar ke Partai Demokrat

Kekecewaan juga disampaikan Ketua Perindo, Timo Terang. Mantan anggota DPRD Manggarai dan anggota DPRD Provinsi NTT ini bilang, Heribertus Nabit gagal menjaga koalisi.

Timo Terang menyatakan Perindo yang sekarang memiliki 3 kursi DPRD menolak mencalonkan Heribertus Nabit kembali.

“Sikap saya sebagai ketua DPD Partai perindo saya dengan tegas menolak mengusung Heri Nabit lagi. Dasar penolakan kami di 2020 partai Perindo salah satu partai pendukung H2N masuk dalam koalisi. Tapi kami selama ini 4 tahun terakhir ini tidak pernah diajak untuk bagaimana membicarakan pembangunan tentang Manggarai. Benar-benar partai Perindo ini disisihkan sehingga bagi kami itu koalisia serasa oposisi kami,” ulas Timotius Terang.

Kendati seperti apapun penilaian publik terhadap kepemimpinan Heri Nabit saat ini, Timo memberi angka sedang terhadap kepimpinan Nabit.

“Kalau menurut saya nilainya sedang masih di angka 5,” pungkas Timo Terang. (js)

Tag: