Manggarai- Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus mengangkat RD (Reverendus Dominus) Pastor Maksimus Regus sebagai uskup pertama Keuskupan Labuan Bajo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keputusan Vatikan menunjuk Romo Maksimus menjadi pemimpin di Keuskupan Labuan Bajo yang baru dibentuk ini diumumkan secara bersamaan di dua gereja dalam wilayah Keuskupan Ruteng yakni di Gereja Katedral Ruteng yang disampaikan Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan, RD Alfons Segar,Pr dan oleh Uskup Ruteng sendiri Mgr. Siprianus Hormat di Gereja Roh Kudus Labuan Bajo pada Jumat sore (21/6/2024) pukul 18.00.WITA.
Pengangkatan imam projo Romo Maksimus Regus tertuang dalam surat rahasia yang diterjemahkan dari bahasa Latin berkode N.4425/2024 itu ditandatangani Nuncio Apostolik selaku Duta Besar Vatikan di Indonesia Mgr.Piero Pioppo tertanggal, Jakarta 21 Juni 2024.
Monsinyur Piero Pioppo dalam surat yang memakai stempel Nunsiatur Apostolik Vatikan meminta Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat untuk membacakan keputusan Paus Fransiskus secara terbuka di dalam gereja.
“Melalui surat ini, dengan sukacita saya meminta Anda (Mgr.Siprianus Hormat) untuk mengumumkan kepada Gereja terkasih di Ruteng bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus telah mendirikan Keuskupan baru Labuan Bajo dan secara bersamaan telah mengangkat RD. Maksimus Regus yang saat ini menjabat sebagai Rektor Unika St. Paulus di Ruteng sebagai Uskup pertama Labuan Bajo. Kabar gembira ini telah diterbitkan persisnya pada saat ini di Roma, dan juga di seluruh dunia,” tulis Mgr. Piero dalam surat yang dibacakan di depan altar Gereja Katedral Ruteng, Jumat 21 Juni 2024 pukul 18.00 WITA.
Selain meminta membacakan keputusan Kepausan, Mgr.Siprianus Hormat agar bersama umat Katolik mendoakan uskup terpilih.
“Sambil menyampaikan dua keputusan Kepausan ini saya bergembira bersama Anda, bersama semua imam biarawan dan biarawati dan umat beriman dari Gereja Ruteng yang yang terhormat ini yang telah menjadi ibu karena telah melahirkan gereja lokal yang baru. Saya mengundang Anda untuk mendoakan Uskup terpilih demi keberhasilan pelayanan episkopalnya dan untuk seluruh kawanan domba Labuan Bajo yang akan dipercayakan kepada perlindungannya,” pesan Dubes Vatikan untuk Indonesia itu.
“Mohon terimalah Yang Mulia salam terima kasih persaudaraan saya. Salam damai dalam Kristus Tuhan,” demikian akhir dari surat Nuncio Mgr. Pierco Piopo kepada Mgr. Siprianus.
Diproses selama 2 tahun
Keuskupan Labuan Bajo merupakan keuskupan baru yang dimekarkan dari Keuskupan Ruteng yang membawahi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Manggarai Barat.
Vikjen Keuskupan Ruteng, RD.Alfons Segar,Pr mengatakan, pembentukan Keuskupan Labuan Bajo diputuskan pada tahun 2021.
Pada tahun yang sama Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus hormat kemudian mengajukan proposal pembentukan wilayah keuskupan baru ke Vatikan di Roma.
“Prosesnya 2 tahun pertama itu proposal pemekaran keuskupan. Kemudian pengajuan nama-nama kandidat uskup yang prosesnya kami di keuskupan tidak tahu. Semua itu dalam kewenangan Dubes Vatikan,” kata RD.Alfons Segar usai membacakan keputusan kepausan pengangkatan pastor Maksimus Regus.
Lebih lanjut Romo Alfons mengatakan, pengangkatan uskup untuk Keuskupan Labuan Bajo berjalan sangat rahasia. Bahkan Uskup Ruteng yang membacakan pemgangkatan Romo Maksimus Regus di Labuan Bajo baru menyerahkan surat untuk dibacakan menjelang pukul 18.00 WITA.
“Saat mau misa suratnya baru diserahkan. Barulah kita tahu bahwa Uskup Labuan Bajo adalah Romo Maksimus Regus,” katanya.
RD Maksimus Regus lahir di Todo 23 September 1973. Tahbisan Imamat Romo Maksimus Regus dilakukan pada10 Agustus 2001.
Pastor yang menyelesaikan studi S3 Sosiologi, Sekolah Pascasarjana Humaniora, Universitas Katolik Tilburg Belanda tahun 2017 diangkat menjadi Rektor Unika St.Paulus Ruteng sejak Juni 2023. (js)