Labuan Bajo- “Paus Fransiskus telah mendirikan Keuskupan baru Labuan Bajo dan secara bersamaan telah mengangkat RD. Maksimus Regus yang saat ini menjabat sebagai Rektor Unika St. Paulus di Ruteng sebagai Uskup pertama Labuan Bajo”.
Itulah petikan surat rahasia Nuncio Apostolik, Mgr.Piero Pioppo, Dubes Vatikan yang ditugasi Paus Fransiskus untuk menyampaikan kabar suka cita ini kepada Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat supaya diumumkan.
Kabar gembira itu disampaikan pada Jumat sore, 21 Juni 2024 di Gereja Roh Kudus Labuan Bajo. Surat bernomor N2425/2024 itu dibacakan langsung oleh Mgr.Siprianus Hormat pada pukul 18.00 WITA.
Dalam video beredar di medsos, Romo Maks Regus klerus yang menjadi ‘bintang’ dalam momen luar biasa itu sepertinya sengaja ditempatkan di sebuah ruangan dekat altar selama pembacaan pengumuman.
Setelah diumumkan RD.Maksimus Regus sebagai uskup pertama Keuskupan Labuan Bajo, selanjutnya yubilaris diminta ke altar untuk dikenalkan kepada umat yang memenuhi gereja sore itu.
Momen penuh haru itu diwarnai gegap gempita. Tepuk tangan dan teriakan umat menggema. Klerus yang mengenakan jubah putih berkelir hitam lantas menuju podium mini yang biasa dipakai untuk bacaan setelah ia menyalami Uskup Sipri dan para imam yang berjejer di altar.
Memulai sambutannya Romo Maks sedikit berceletuk bahwa dia tidak mengira bakal disuruh menyampaikan sambutan.
“Ini kejutan bapa uskup tidak beritahu sebelumnya bahwa saya harus bicara,” ucap Maksimus Regus dibalas gelak tawa dari para hadirin.
Tanpa berlama-lama pastor yang masih menjabat sebagai Rektor Unika Santu Paulus Ruteng itu menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat dan para imam serta biarawan biarawati.
“Dari hati yang paling dalam saya mengucap terima kasih kepada yang mulia Bapa Uskup para romo para suster pater bruder frater bapa mama sekalian yang telah hadir pada sore hari ini di tempat ini untuk bersama-sama menyambut berita suka cita bagi kita sekalian Keuskupan Ruteng dan Keuskupan Labuan Bajo,” ungkap Pastor Maks.
Sebelum menyudahi sambutannya, pastor bertitel doktor itu meminta dukungan dan doa seluruh umat Katolik di Keuskupan Ruteng dan Keuskupan Labuan Bajo.
“Puji syukur kepada Tuhan teristimewa Bunda Maria. Yang senantiasa mendoakan setiap kita, keluarga-keluarga komunitas dan dua keuskupan kita,” imbuhnya.
“Dari hati yang paling dalam saya mohon doa dan dukungan kita sekalian. Karena saya adalah seorang yang penuh kekurangan saya pendosa saya mohon doa kalian semua,” pinta imam projo ini melalui pengeras suara.
Nunsiatur Apostolik pengangkatan RD Maksimus Regus
Pemimpin agama Katolik sedunia, Paus Fransiskus mengangkat RD (Reverendus Dominus) Romo Maksimus Regus sebagai Uskup Labuan Bajo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keputusan Vatikan menunjuk Romo Maksimus menjadi uskup pertama di Keuskupan Labuan Bajo yang baru dibentuk ini diumumkan secara bersamaan di dua gereja dalam wilayah Keuskupan Ruteng yakni di Gereja Roh Kudus Labuan Bajo yang disampaikan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan diumumkan di Katedral Ruteng oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan, RD Alfons Segar,Pr.
Pengangkatan Maksimus Regus tertuang dalam surat rahasia yang diterjemahkan dari bahasa Latin berkode N.4425/2024 itu ditandatangani Nuncio Apostolik selaku Duta Besar Vatikan di Indonesia Mgr.Piero Pioppo tertanggal, Jakarta 21 Juni 2024.
Monsinyur Piero Pioppo dalam surat yang memakai stempel Nunsiatur Apostolik Vatikan meminta Uskup Ruteng Mgr.Siprianus Hormat untuk membacakan keputusan Paus Fransiskus secara terbuka di dalam gereja.
“Melalui surat ini, dengan sukacita saya meminta Anda (Mgr.Siprianus Hormat) untuk mengumumkan kepada Gereja terkasih di Ruteng bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, telah mendirikan Keuskupan baru Labuan Bajo, dan secara bersamaan, telah mengangkat RD. Maksimus Regus, yang saat ini menjabat sebagai Rektor Unika St. Paulus di Ruteng, sebagai Uskup pertama Labuan Bajo. Kabar gembira ini telah diterbitkan persisnya pada saat ini di Roma, dan juga di seluruh dunia,” tulis Mgr. Piero dalam surat yang dibacakan di depan altar Gereja Roh Kudus Labuan Bajo, Jumat 21 Juni 2024 pukul 18.00 WITA.
Selain meminta membacakan keputusan Kepausan, Mgr.Siprianus Hormat agar bersama umat Katolik mendoakan uskup terpilih.
“Sambil menyampaikan dua keputusan Kepausan ini, saya bergembira bersama Anda, bersama semua imam, biarawan dan biarawati, dan umat beriman dari Gereja Ruteng yang yang terhormat ini, yang telah menjadi ibu karena telah melahirkan gereja lokal yang baru. Saya mengundang Anda untuk mendoakan Uskup terpilih, demi keberhasilan pelayanan episkopalnya, dan untuk seluruh kawanan domba Labuan Bajo yang akan dipercayakan kepada perlindungannya,” pesan Dubes Vatikan untuk Indonesia itu.
“Mohon terimalah, Yang Mulia, salam terima kasih persaudaraan saya. Salam damai dalam Kristus Tuhan,” demikian akhir dari surat Nuncio Mgr. Pierco Piopo kepada Mgr. Siprianus.
Profil uskup baru
RD Maksimus Regus lahir di Todo 23 September 1973. Tahbisan Imamat Romo Maksimus Regus dilakukan pada10 Agustus 2001.
Pastor yang menyelesaikan studi S3 Sosiologi, Sekolah Pascasarjana Humaniora, Universitas Katolik Tilburg Belanda tahun 2017 diangkat menjadi Rektor Unika St.Paulus Ruteng sejak Juni 2023.
Max demikian panggilan untuk Maksimus Regus juga menulis banyak buku seperti Sketsa Nurani Anak Bangsa, Diskursus Politik Lokal, Republik Sialan, Leo Perik: Jembatan Peradaban, Omnia in Caritate, dan Human Rights Culture in Indonesia: Attacks on the Ahmadiyya Minority Group.
Max juga menulis di jurnal-jurnal internasional. Dan tak lupa disertasinya dari Tilburg Belanda: Understanding Human Rights Culture in Indonesia.
Diproses selama 2 tahun
Keuskupan Labuan Bajo merupakan keuskupan baru yang dimekarkan dari Keuskupan Ruteng yang membawahi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Manggarai Barat.
Vikjen Keuskupan Ruteng, RD.Alfons Segar,Pr mengatakan, pembentukan Keuskupan Labuan Bajo diputuskan pada tahun 2021.
Pada tahun yang sama Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus hormat kemudian mengajukan proposal pembentukan wilayah keuskupan baru ke Vatikan di Roma.
“Prosesnya dua tahun. Pertama itu proposal pemekaran keuskupan. Kemudian pengajuan nama-nama kandidat uskup yang prosesnya kami di keuskupan tidak tahu. Semua itu rahasia dalam kewenangan Dubes Vatikan,” kata RD.Alfons. (js)