Manggarai- Suasana gaduh terjadi di tengah acara pengambilan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur di gedung Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng, Senin 23 September 2024.
Sesuai tata cara yang dibacakan, pasangan Heribertus Nabit-Fabianus Abu yang sebelumnya mendapat nomor undian terkecil yakni nomor 1 menjadi penarik nomor pertama.
Calon petahana Heribertus Nabit dipersilakan menarik satu dari 3 tabung berwarna hitam yang disediakan.
Ketua KPU Kabupaten Manggarai, Rikardus Jemmi Pentor yang memandu pengundian nomor urut menyilakan Heribertus Nabit membuka plakat ke barisan komisioner KPU.
Lembaran nomor urut itu dibuka perlahan kemudian diperlihatkan. Rikardus mengumumkan pasangan Hery-Fabi mendapat nomor urut 2.
Cabup petahana itu menyapa para pendukungnya sambil membuat salam 2 jari kemudian mengangkat tinggi-tinggi plakat nomor urut yang dipegangnya.
Sementara di barisan pendukung Hery-Fabi serempak mengeluarkan papan nomor urut 2 yang memang telah disiapkan.
Suasana hingar bingar pendukung memanas antara pendukung Hery-Fabi dan Maksi-Ronal di bagian kiri yang meneriakkan berkali-kali ucapan sarkas “Ganti bupati gagal!”.
Aksi pendukung Maksi-Ronal yang terus dengan yel-yel”Ganti bupati” sontak memancing pendukung Heribertus Nabit-Fabianus Abu yang membalas dengan yel “Dua periode”.
Di sela keributan dua kubu itu, Meldianti Hagur yang adalah istri dari Heribertus Nabit tampak bergerak ke kiri ke arah pendukung Maksi-Ronal yang dipisahkan oleh barisan pendukung Yohanes Halut-Thomas Dohu.
Dengan wajah murka Meldi terlihat mendekati para pendukung Maksi-Ronal seraya mengumbar klaim jika suaminya ditakdirkan memimpin Manggarai dua periode.
“Oe dua periode” teriak Meldianti.
Lantas pendukung Maksi-Ronal kembali membalas dengan satire “Bupati gagal ganti!”
Meldi juga membalas “kita tunggu di lapangan” sambil melangkah ke tempatnya semula.
Selanjutnya giliran Maksi-Ronal yang menarik nomor urut. Maksi-Ronal mendapat nomor 1.
Pendukung Maksi-Ronal langsung bereforia karena mendapat nomor 1. Mereka mengklaim nomor 1 simbol jawara.
Sesuai nomor undian, pasangan Yohanes-Halut menjadi pengundi terakhir. Paslon yang diperkuat koalisi Manggarai Bangkit (Gerindra, NasDem, Hanura, PSI dan Gelora) mendapat nomor urut 3.
Pendukung Yohan-Thomas juga bersukaria seadanya. Hanya melempar canda sebentar.
“3 yang stel nomor 1 dan 2” teriak pendukung Yohan-Thomas disusul gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.
Dendam pilkada 2020
Seorang pendukung Maksi-Ronal kepada wartawan menceritakan bahwa situasi yang terjadi antara pendukung Maksimus Ngkeros-Ronald Susilo dan Heribertus Nabit-Fabianus Abu seakan mengulang ketegangan duel Heribertus Nabit-Heribertus Ngabut versus Deno Kamelus-Victor Madur.
Pria tersebut mengungkapkan, yel-yel “ganti bupati” merupakan satire Heri Nabit saat pengambilan nomor urut di tempat yang sama pada 2020 lalu.
“Bupati gagal disematkan ke petahana sekarang. Saya rasa layak. Dulu Pak Deno Almarhum waktu memimpin Heri Nabit to yang bilang bupati gagal padahal fakta Pak Deno dan Pak Viktor Madur jauh lebih baik. Jadi tak boleh ada yang panik kalau drama itu diulang ke Heri Nabit. Dulu 2020 dengan gagahnya Heri Nabit dan pendukungnya merongrong Pak Deno waktu undi nomor urut seperti ini mereka teriak seperti yang kami lakukan hari ini. Ini soal tabur tuai Pak dan yang ambil alih kekuasaan dari bupati gagal ini adalah Maksi-Ronal,” klaim sumber tersebut. (js)