Manggarai- Calon bupati Manggarai Yohanes Halut lebih bergaya dialektika dan sarat pendidikan politik saat berkampanye di Desa Compang Dalo Kecamatan Ruteng, Minggu 29 September 2024.
Cabup Halut dalam orasinya mengatakan, pergolakan batin di level pemilih jarang disoroti selain rivalitas kandidat yang memang terbuka di setiap wilayah.
Rakyat, sebut Yohanes Halut menjadi berperang dengan hati nuraninya sendiri karena dituntut harus menentukan pilihan sedangkan rakyat belum tentu mengenal kandidat secara baik.
Sementara di saat yang sama perang politik elektoral kian vulgar bahkan sampai mengupas ‘isi dompet’ kompetitor.
Halut menyimpulkan pilkada bukan tentang pertempuran logistik semata, bukan juga tentang tim pemenangan yang hebat atau membawa tokoh lokal yang kuat atau tawaran politik uang.
“Pilkada hari ini bukan soal siapa yang lebih bagus logistiknya atau siapa yang lebih bagus timnya atau siapa yang didukung tokoh-tokoh. Pertarungan hari ini tentang mandat rakyat mau dititipkan kepada siapa untuk lima tahun ke depan. Pertarungan yang sesungguhnya ada di hati rakyat di hati bapa mama saudara saudari makanya kandidat hadir untuk meniadakan dilema itu,” ungkap Yohanes Halut di hadapan tak kurang dari 400 orang pendukungnya.
“Walaupun kandidat lain lebih bagus logistiknya belum tentu kandidat yang dijual itu berkenan di hati rakyat. Walaupun kandidat lain juga didukung sama tokoh-tokoh belum tentu jualannya juga berkenan di hati rakyat,” lanjutnya, dibalas tepuk tangan massa di dalam kemah.
Mengusung tagline politik santun dan riang gembira, Halut memastikan untuk meraih mandat rakyat Yohan-Thomas tampil apa adanya tanpa mendompleng local strong man tapi mengandalkan kekuatan rakyat.
Yohan-Thomas sebutnya, menempatkan rakyat sebagai teman jalan yang baik, teman berpikir dan menjadi corong yang hebat. Untuk itu, Yohan-Thomas menyediakan ruang kosong dalam visi misinya untuk diisi bersama rakyat.
“Saya lebih memilih bersama orang baik karena orang baik itu lebih besar pengaruhnya untuk meyakinkan saya dan titipkan Manggarai untuk lima tahun ke depan,” tekan dia.
Dalam kesempatan itu ia meyakini pendukungnya, bahwa kendati bukanlah kandidat yang banyak uang tapi sedapat mungkin melaksanakan kampanye di banyak tempat.
“Saya dan Pak Thomas orang bilang lanta recap (miskin) tapi sedapat mungkin kami harus menjangkaui sampai pelosok 12 kecamatan. Kampanye ini perlu berjumpa tapi belum tentu menjangkaui seluruh pelosok itulah tujuan dari kunjungan-kunjungan agar bapa mama saudara-saudari biasa menjadi pembawa pesan ke seluruh kampung di Manggarai,” harapnya.
Mendaratkan program Presiden Prabowo di Manggarai
Lebih dalam ia menyampaaikan, Yohan-Thomas tidak mau muluk-muluk soal janji. Tapi jika mendapat mandat rakyat maka Yohan-Thomas otomatis membawa begitu banyak program Presiden Prabowo ke Manggarai.
“Saya baru pulang dari Jakarta bertemu orang-orang dekatnya Pak Prabowo. Saya minta arahan, orang-orang ring satu itu bilang program harus parallel supaya sinkron antara visi pembangunan nasional dan daerah. Saya bangga tentunya sudah tergambar pemerintahan yang tersambung artinya kita sudah punya jaringan yang kuat dengan pusat,” klaim dia.
“Jaringan ke Jakarta amat menentuka karena membangun Manggarai ini tidak cukup mengandalkan PAD tidak cukup dengan APBD yang ada perlu intervensi dari pusat. Siapa yang lebih bagus jaringannya dengan Jakarta saya harus saya katakan saya lebih bagus saya,” tutupnya. (js)