Manggarai- Calon bupati Manggarai Yohanes Halut selalu tampil dengan gaya low profile dengan lisan atau narasi ciamik dan magis bikin pendung YT (Yohan-Thomas) melongo.
Yohanes Halut merupakan calon bupati yang paling lama usia politiknya. Terhitung sejak 16 tahun lalu pria 43 tahun ini digembleng oleg Gerindra, partai yang membesarkan namanya.
Dia juga menyelesaikan 3 periode sebagai anggota DPRD Provinsi NTT tanpa cacat cela.
Setelah dinilai matang akhirnya DPP Gerindra mengutusnya bertarung di Pilkada Manggarai 2024. Dia mendapat ‘Golden Ticket’ dari DPP Gerindra di mana Gerindra tidak membuka pendaftaran selain Yohanes Halut.
“Kenapa bisa 3 periode karena prilaku baik dan pandai mengambil hati rakyat,” kata Yohanes Halut saat berkampanye di kampung Perang Desa Cireng Satar Mese Utara, Senin 14 Oktober 2024.
“Saya menunggu momen ini selama 16 tahun persis saat Pak Prabowo jadi presiden. Saya bangga SK dukungan saya dengan Pak Thomas ditandatangani langsung Pak Prabowo,” katanya.
Halut bukanlah orator yang meluap-luap. Gaya bicaranya datar. Calon bupati yang viral karena memiliki kebiasaan memakai sandal jepit termasuk di setiap acara kampanye blak-blakan ke pendukungnya bahwa ia berelasi baik sampai ke “ring satu” Hambalang.
Orang-orang ring satu dari Presiden Prabowo alias pembisik yang paling didengar sang jenderal sebagaimana disampaikan Yohanes Halut adalah pintu-pintu yang diyakininya bisa membawa Manggarai ke Presiden Prabowo.
“Jika saya dan Pak Thomas lebih banyak mendapat mandat dari rakyat maka tidak ada jalan lain kita mengetok pintu-pintu di sekitaran Pak Prabowo. Demi tagline Manggarai Bangkit kami pasti ambil momen ini mumpung Pak Prabowo yang adalah guru politik saya memimpin republik ini,” klaim Yohanes Halut meyakinkan pendukungnya.
Narasi pembunuh isu
Selama masa kampanye berjalan, Yohan-Thomas tidak luput dari kampanye hitam. Oleh kandidat tertentu Halut diplesetkan sebagai politisi bau kencur. Isu lain berembus Yohan-Thomas dicap sebagai paslon bayangan.
Yohanes Halut tak bergeming karena tidak sulit baginya untuk membunuh isu murahan tersebut. Cukup dengan 3 narasi.
Pertama, SK dukungan untuk Yohan-Thomas di Pilkada Manggarai 2024 ditandatangani langsung oleh Prabowo Subianto.
Kedua dia bilang, tiga kandidat yang bertarung sama-sama bergulat dengan logistik.
“Yang dipikirkan oleh kandidat hari ini bagaimana bisa sampai ke Kecamatan Satar Mese atau ke Kecamatan Reo dll. Bapa mama pasti tahu maksudnya. Untuk membiayai diri sendiri kandidat sudah setengah mati apalagi membiayai paket bayangan,” sebutnya.
Ketiga, sambung Halut, hari ini tiga kandidat sama-sama pulang subuh dari lokasi kampanye.
“Mana ada paket bayangan yang pulang jam 3 pagi dan melewati puluhan titik kampanye. Saya dan Pak Thomas selama di zona 2 melaksanakan lebih dari 40 titik kampanye ada yang tatap muka, blusukan dan kunjungan rumah. Tak ada paket bayangan yang rela tidak pulang ke rumah sampai 10 hari,” ujarnya sambil terkekeh.
Tiga hal lainnya yang bikin massa pendukung YT tercengang ketika Yohan Halut mendefinisikan pilkada bukan tentang 3 hal ini :
“Pertama, pilkada hari ini bukan tentang siapa paling bagus logistiknya. Kedua pilkada hari ini bukan tentang kandidat mana yang jago mengemas isu. Ketiga, pilkada hari ini bukan tentang pertarungan tokoh”
“Tapi pilkada hari ini tentang ke kandidat mana mandat rakyat diberikan,” cetusnya.
Panggung kampanye Yohan-Thomas selalu diwarnai dengan tepuk tangan dan yel pemenangan lantaran calon bupati nomor urut 3 itu santun berkampanye.
“Siapa saya ketika saya meminta menang di bapa mama karena saya takut disindir. Pasti bapa mama bilang siapa Yohan ini sampai minta menang. Menang bagi saya adalah bonus sebab pertarungan sesungguhnya sudah berpindah di hati bapa mama dalam bentuk dilematis di hati bapa mama harus memilih siapa di antara kami tiga kandidat,” dikte Yohanes Halut.
Pria berdarah Poco Leok Satar Mese itu mengangkat 3 fakta tentang pemimpin Manggarai.
“Fakta mencatat Manggarai selalu dipimpin birokrat hebat ASN aktif juga pensiunan,” tuturnya.
Fakta kedua, lanjutnya, Manggarai hari ini sudah bagus ditangan pemimpin berlatarbelakang birokrat tapi rakyat juga menjerit karena ada masalah.
“Fakta ketiga saya adalah eks legislator yang menjadi rakyat biasa lantas salahkah rakyat biasa menjadi pemimpin?. Makanya beri kami kesempatan. Manggarai hari ini sudah baik tapi jangan pernah merasa puas karena saya dengan Pak Thomas bisa membawa Manggarai ke arah yang jauh lebih baik,” ungkap dia lagi.
Dalam politik Yohanes Halut juga bukan tipe orang grusa-grusu tapi sebaliknya hitungan politiknya bernilai presisi tinggi.
“Politik saya di level terukur saja tapi tidak terkenal. Saya orang baru tapi yang terkenal belum tentu dipilih dan yang baru datang pasti disayang. Ada banyak cara untuk menang. Di politik ada yang namanya menang di start gagal di finisih. Saya mungkin agak lambat di star tapi tembus sampai finish,” pungkasnya. (js)