Manggarai- Pasangan calon bupati-calon wakil bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur Yohanes Halut-Thomas Dohu telah berkampanye di 237 titik.
Selama 55 hari berkampanye atau 3 hari sebelum masa tenang paslon nomor urut 3 itu merekam banyak ironi berkaitan dengan persoalan infrastruktur utamanya kerusakan jalan.
Paslon nomor urut 3 pada pilkada Manggarai 2024 ini berkomitmen akan memfokuskan penanganan kerusakan antardesa antarkecamatan.
Cabup Yohanes Halut mengatakan masyarakat Manggarai amat merindukan perbaikan jalan.
“Karena itu yang bersifat segera dan mendesak itu perbaikan jalan. Saya dan Pak Thomas prioritaskan lapen ya. Jika kami terpilih fokus pada peningkatan maupun rehabilitasi yang diarahkan paling banyak itu lapen saja dulu,” kata Yohanes Halut, Rabu 20 November 2024.
Yohanes Halut mengatakan kerusakan jalan di kabupaten Manggarai berimbas langsung terhadap ekonomi masyarakat.
“Jalan ini urat nadi perekonomian dan kerusakan jalan ini bukan persoalan sepele. Kalau lebih banyak jalan rusak maka pertumbuhan ekonomi terganggu. Jalan yang tidak dapat diandalkan menghambat distribusi barang dan orang. Aktivitas bisnis di pedesaan menjadi tertinggal jauh dengan kota. Truk tidak dapat mengangkut hasil panen ke pasar tepat waktu menyebabkan kerugian bagi petani,” ulas Halut.
Disampaikan Halut, panjang jalan berstatus jalan kabupaten keadaan 2023 yakni 1.532,575 Km dengan kemantapan jalan 56,63 persen.
“Artinya jalan rusak parah di Manggarai kurang lebih mencapai 536 kilo yang rusak parah. Secara kasat mata kerusakan terparah di Cibal Barat dan Reok Barat, Lelak dan Rahong utara yang ekstrem. Itu saya rasakan langsung ,” sebutnya.
Cabup Halut juga menyinggung kerusakan jalan di wilayah Manggarai yang terbanyak itu lapisan penetrasi (lapen). Termasuk di wilayah Satar Mese raya kendati tiga wilayah itu meyedot anggaran terbanyak dari APBD Kabupaten Manggarai.
“Kerusakan ini tersebar dan terbanyak itu lapen ya. Betul di Satar Mese dana yang masuk ke sana gila-gilaan dari APBN dan APBD kebanyakan main di hotmix itu yang di poros utama kalau jalan ke desa-desa juga parah makanya fokus kita di lapen,” ujar dia.
Kenapa fokus lapen?
Dalam konsep anggaran yang digagasnya, Yohanes Halut lebih banyak ke lapen ketimbang HRS.
“Kenapa lapen karena meskipun jumlahnya panjang tapi tidak semahal HRS. Jadi yang sifatnya mendesak semua itu lapen ya. Tidak berarti hotmix tidak pasti ada tapi tidak seberapa. Prinsipnya kita sesuaikan dengan anggaran mana yang prioritas mana yang tidak,” kata Halut.
“Perbaikan jalan rusak ini focus kita. Jika saya dan pak Thomas terpilih perbaikan infrastruktur jalan dan drainase ini yang paling penting,” tutupnya.
Sampai dengan akhir tahun 2023, panjang jalan di Kabupaten Manggarai seluruhnya 2.109,48 kilo dengan rincian jalan nasional 120,935 Km, provinsi 45,1 kilo dan jalan kabupaten dan desa 1.943, 445 Km.
Panjang jalan kabupaten yang rusak berat sampai tahun 2023 sebesar 536,5 Km. (js)