Manggarai- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu program MBG yang menyediakan makanan bergizi secara gratis untuk masyarakat, khususnya anak-anak, ibu hamil, dan lansia berpotensi meningkatkan permintaan terhadap produk pangan lokal.
Program ini membutuhkan bahan-bahan dasar seperti beras, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, dan produk pangan lokal lainnya.
Petani yang selama ini mungkin kesulitan menjual hasil pertanian mereka bisa memperoleh pasar baru melalui kerja sama dengan pemerintah atau lembaga yang menjalankan program.
Rp 8 triliun untuk NTT
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan bahwa anggaran untuk program makan bergizi gratis tahun 2025, sebesar Rp 71 triliun. Untuk NTT dia bilang mendapat Rp 8 triliun.
Angka Rp 8 triliun yang dialokasikan untuk kurang lebih 749 titik pelayanan. Alokasi untuk Program MBG jauh lebih besar dibandingkan dengan total APBD provinsi yang hanya mencapai Rp 2 triliun.
Mengajak petani lebih produktif
Anggota DPRD Provinsi NTT, Fredi Mui berpendapat bahwa program ini otomatis mendongrak kesejahteraan petani sebab sesuai arahan Badan Pangan Nasional bahwa 85 persen dari alokasi bakal digunakan untuk membeli bahan baku dari pertanian sekitar.
“Program Makan Bergizi Gratis ini sebanyak-banyaknya dari sumber daya lokal dari petani lokal artinya semua bahan bakunya dari petani-petani kita dibeli negara untuk kasih makan anak-anak, ibu hamil dan para lansia kita sendiri. Program ini menyuruh kita (petani) lebih produktif,” kata Fredi Mui dalam acara kunjungan spesifik Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat di Ruteng, Jumat 13 Desember 2024.
“Kalau saya hitung angka Rp 8 triliun jika dibagi rata saja untuk setiap kabupaten/kota maka masing-masing mendapat jatah Rp36 miliar pertahun atau kurang lebih Rp3 miliar perbulan,” imbuhnya.
Dihadapan puluhan anggota kelompok petani yang hadir, politisi Partai NasDem tersebut mengajak para petani untuk menangkap peluang ini sebaik mungkin.
“Petani harus mampu menyiapkan sayur mampu menyediakan daging mampu menyediakan telur harus mampu menyediakan kebutuhan-kebutuhan untuk program makan gratis ini dan kelompok tani yang ada diharapkan bisa menjadi penyangga minimal hortikultura dulu,” katanya.
“Nanti program makan gratis jangan sampai ambil dari luar Manggarai. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk, tetapi juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian lokal,” cetusnya.
Mengalihkan prilaku negatif
Lebih lanjut anggota DPRD Provinsi NTT 3 periode ini menyebut, program Makan Bergizi Gratis ini membuat sektor pertanian dan peternakan menjadi lebih produktif.
“Disitu nanti petani benar-benar sibuk dan fokus menghasilkan uang maka pasti kita tidak akan tertarik yang namanya judi online maupun pinjaman online jadi orang tertarik dengan namanya perubahan budaya kerja,” tutupnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko noto Susanto mengatakan, program Makan Bergizi Gratis mulai diterapkan di seluruh kabupaten/kota di NTT mulai 1 Januari 2025. (js)