Close Menu
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook RSS
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
FloressmartFloressmart
Beranda » Politik » Israel Dihujani Rudal Iran: Panic Buying Melanda, Supermarket di Tel Aviv Habis Diserbu!

Israel Dihujani Rudal Iran: Panic Buying Melanda, Supermarket di Tel Aviv Habis Diserbu!

0
By Maya Salsabila on Juni 17, 2025 Politik
Ketegangan di kawasan Timur Tengah mencapai titik genting setelah Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Israel. Pasca insiden tersebut, suasana di Israel berubah dramatis, warga dilanda kepanikan yang memicu pembelian barang secara besar-besaran. Bagaimana peristiwa ini berkembang, dan apa arti psikologis di balik fenomena ini?

Serangan Balasan Iran: 100 Drone Menghujani Langit Israel

Kawasan Israel berada dalam situasi darurat setelah Iran mengirimkan serangan balasan secara besar-besaran pada Jumat, 13 Juni 2025. Sebanyak 100 drone dilaporkan menyerang berbagai wilayah, termasuk area strategis. Pemerintah Israel telah memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi kemungkinan ketegangan berkepanjangan. Anjuran ini diikuti dengan saran untuk menimbun kebutuhan pokok minimal untuk dua minggu ke depan.

Menurut Ori Goldberg, seorang pakar politik Israel yang diwawancarai oleh Al Jazeera, masyarakat Israel menunjukkan kepatuhan terhadap imbauan pemerintah. “Saya tinggal di atas sebuah toko kelontong kecil di Herzliya, dekat Tel Aviv,” ungkapnya. “Pada pukul 10 pagi, antrean di toko itu sangat panjang, dan sebagian besar rak telah kosong. Warga bergegas mencari barang apa saja yang tersisa, terutama makanan kering dalam situasi seperti ini.”

Panic Buying Merebak: Supermarket Diserbu

Kondisi di supermarket di Israel berubah kacau. Video-video yang viral di media sosial menunjukkan kerumunan di berbagai supermarket, termasuk di Tel Aviv. Rak-rak dibabat habis, antrean panjang terlihat di setiap kasir, dan pelanggan membawa keranjang penuh barang, dari makanan, air mineral, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya.

“Rasanya seperti saat semuanya hancur,” ungkap seorang warga yang diwawancarai media lokal. Suasana mencekam terjadi karena warga khawatir akan kelangkaan pangan, sehingga fenomena ini bukan sekadar refleksi ketakutan individu, tetapi juga tekanan kolektif dalam masyarakat luas.

Adapun serangan ini merupakan respons langsung atas tindakan militer Israel pada dini hari yang sama, di mana negara itu mengerahkan 200 jet tempur untuk menggempur fasilitas pengayaan uranium Iran di Natanz, serta beberapa lokasi penting lainnya di Teheran.

Fenomena Panic Buying dari Perspektif Psikologi

Fenomena panic buying seperti yang terjadi di Israel menggambarkan reaksi mendalam terhadap ketidakpastian dan rasa takut dalam situasi darurat. Menurut Madalyon Psikiyatri Merkezi, keinginan untuk membeli dalam jumlah berlebihan ini adalah mekanisme bertahan hidup individu di masa krisis. Dalam kasus Israel, kondisi ini terjadi akibat kombinasi ancaman fisik yang nyata serta tekanan mental yang luar biasa.

Panic buying sering kali didorong oleh rasa kehilangan kendali. Ketika seseorang merasa situasi di luar kemampuan mereka, mereka mencoba memegang kendali atas apa pun yang dapat dicapai, seperti memastikan stok pangan yang cukup. Hal ini membantu mengurangi tingginya tingkat kecemasan dan memberikan ilusi adanya kendali atas keadaan tak menentu.

Tetapi, menurut para ahli, dampak dari perilaku ini justru bisa memperburuk masalah, seperti meningkatnya harga barang di pasaran atau kelangkaan stok yang lebih cepat. “Kita butuh intervensi pemerintah untuk menenangkan situasi, misalnya dengan menjamin pasokan yang mencukupi. Ini penting untuk mencegah ketegangan tambahan di tengah situasi yang sudah genting,” kata seorang psikolog.

Situasi Geopolitik semakin Kompleks

Serangan balasan Iran ini menambah dimensi baru dalam konflik geopolitik antara kedua negara. Israel sebelumnya menghantam berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran secara agresif. Balasan yang dilakukan Iran tidak hanya dampak militer saja, tetapi juga menyerang stabilitas sosial dan ekonomi di Israel, mengingat dampak psikologisnya sudah menekan masyarakat secara masif.

Pertanyaan besar kini adalah bagaimana kedua pihak akan merespons eskalasi ini. Apakah situasi akan mereda, atau ini justru awal dari tensi yang lebih tinggi?

Kejadian ini tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga perhatian global. Dunia internasional akan terus memantau, dengan harapan ada solusi diplomatik untuk menghindari konflik lebih lanjut yang dapat memengaruhi stabilitas di kawasan dan dunia.

Follow on Google News
Share. WhatsApp Facebook Twitter Telegram Copy Link
Avatar photo
Maya Salsabila

Maya Salsabila adalah seorang jurnalis di Indonesia. Ia meliput berita sosial dan budaya dengan sudut pandang yang kritis dan gaya penulisan yang penuh empati.

Related Posts

Penutupan Bandara di Timur Tengah: Dampak Konflik Israel-Iran Melumpuhkan Wilayah Udara Regional

Juni 17, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Our Picks
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo
Don't Miss

Gempar! pria di jaksel kepergok intip tetangga mandi, sudah sering rekam video korban

Berita Juni 20, 2025

Kasus mengejutkan terjadi di Jakarta Selatan. Seorang pria tertangkap basah oleh warga saat mengintip tetangganya…

Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

Juni 19, 2025

Pria Sumut Bawa Kabur Remaja Kenalan Facebook ke Riau, Polisi Ungkap Kronologi Mengejutkan

Juni 19, 2025

Sirene Mencekam Menggema di Israel: Rudal Iran Guncang Tel Aviv, Puluhan Korban Berjatuhan!

Juni 18, 2025
Facebook
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Pedoman Media Siber
© 2025 floressmart.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.