Close Menu
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook RSS
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
FloressmartFloressmart
Beranda » Berita » Pria Sumut Bawa Kabur Remaja Kenalan Facebook ke Riau, Polisi Ungkap Kronologi Mengejutkan

Pria Sumut Bawa Kabur Remaja Kenalan Facebook ke Riau, Polisi Ungkap Kronologi Mengejutkan

0
By Maya Salsabila on Juni 19, 2025 Berita
Kasus penculikan kembali mengejutkan masyarakat Indonesia, kali ini melibatkan seorang pria berusia 25 tahun dari Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Modusnya dimulai dari perkenalan di media sosial yang berujung pada pelarian korban ke provinsi lain. Apa yang sebenarnya terjadi? Simak laporan lengkapnya di bawah ini.

Pria Toba Diduga Culik Remaja Hasil Kenalan di Facebook

Kejadian ini melibatkan seorang pria berinisial HP (25) yang membawa kabur seorang remaja perempuan, AS (15), yang baru dikenalnya melalui Facebook. Menurut informasi yang dihimpun, pelaku dan korban pertama kali berkomunikasi pada 2025 ini melalui platform media sosial tersebut, kemudian berlanjut dengan bertukar nomor WhatsApp dan mulai sering melakukan komunikasi intens.

Pada 6 Juni 2025, pelaku diketahui menjemput korban dan mengajaknya jalan-jalan ke daerah Matio, Desa Parsoburan, Kabupaten Toba. Namun, tak berhenti di situ, HP kemudian membawa korban ke Provinsi Riau tanpa sepengetahuan keluarga korban. Kejadian ini tentu membuat pihak keluarga resah dan segera melapor ke pihak berwajib.

Penangkapan Pelaku di Pekanbaru

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera bergerak untuk mencari keberadaan korban dan pelaku. Kasi Humas Polres Toba, AKP Bungaran Samosir, menjelaskan bahwa tim gabungan dari Polres Toba dan Polresta Pekanbaru berhasil melacak keberadaan keduanya pada Senin, 16 Juni 2025.

“Tim Opsnal kami bersama Polresta Pekanbaru menemukan mereka di salah satu kamar kos di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pekanbaru. Pelaku dan korban sedang berada di dalam kamar saat kami temukan,” ungkap Bungaran dalam keterangannya kepada media pada Kamis, 19 Juni 2025.

Setelah diamankan, keduanya lalu dibawa sementara ke Polresta Pekanbaru untuk penyidikan lebih lanjut sebelum dipindahkan ke Polres Toba. Langkah ini diambil demi keamanan dan kenyamanan korban, serta untuk memastikan proses hukum berjalan dengan lancar.

Modus Pelaku: Media Sosial Sebagai Alat Utama

Kejadian ini menyoroti bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang disalahgunakan untuk tindakan kriminal. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku memanfaatkan platform Facebook untuk mengenal korban. Setelah menjalin percakapan melalui fitur chatting di platform tersebut, pelaku meminta nomor WhatsApp korban dan terus menjalin komunikasi dengan intens.

Setelah merasa cukup dekat, pelaku lalu mengajak korban bertemu untuk pertama kalinya di Desa Parsoburan. Kedekatan yang sudah terbangun sebelumnya mempermudah pelaku untuk membujuk korban hingga akhirnya membawanya pergi jauh tanpa izin orang tua.

“Ini adalah salah satu contoh kejahatan yang berawal dari interaksi di dunia maya. Kami mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih memperhatikan aktivitas media sosial anak-anak mereka,” tambah Bungaran.

Dampak Kasus dan Pentingnya Pengawasan Media Sosial

Kasus ini kembali membuka mata kita tentang bahaya yang mengintai di dunia maya. Tidak hanya kaum dewasa, anak-anak dan remaja pun menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan yang memanfaatkan kelengahannya.

Media sosial, yang seharusnya menjadi sarana komunikasi dan hiburan, sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan internet oleh anak-anak menjadi sangat penting.

Pihak kepolisian berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban. Sementara itu, orang tua diimbau untuk lebih peduli terhadap aktivitas media sosial anak-anak mereka, memonitor dengan siapa mereka berkomunikasi, dan membangun hubungan yang terbuka agar anak tidak ragu untuk berbagi cerita.

Kejadian ini merupakan peringatan bagi kita semua: selalu waspada terhadap ancaman di dunia maya. Jangan pernah menganggap remeh bahaya yang mungkin mengintai hanya karena terjadi di balik layar.

Follow on Google News
Share. WhatsApp Facebook Twitter Telegram Copy Link
Avatar photo
Maya Salsabila

Maya Salsabila adalah seorang jurnalis di Indonesia. Ia meliput berita sosial dan budaya dengan sudut pandang yang kritis dan gaya penulisan yang penuh empati.

Related Posts

Gempar! pria di jaksel kepergok intip tetangga mandi, sudah sering rekam video korban

Juni 20, 2025

Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

Juni 19, 2025

Sirene Mencekam Menggema di Israel: Rudal Iran Guncang Tel Aviv, Puluhan Korban Berjatuhan!

Juni 18, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Our Picks
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo
Don't Miss

Fenomena unik di gurun namib: kulkas pink solar jadi oase gratis untuk wisatawan!

Senggang Juni 20, 2025

Di tengah padang pasir tandus yang membentang sejauh mata memandang, sebuah kulkas berwarna pink mencolok…

Gempar! pria di jaksel kepergok intip tetangga mandi, sudah sering rekam video korban

Juni 20, 2025

Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

Juni 19, 2025

Pria Sumut Bawa Kabur Remaja Kenalan Facebook ke Riau, Polisi Ungkap Kronologi Mengejutkan

Juni 19, 2025
Facebook
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Pedoman Media Siber
© 2025 floressmart.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.