Close Menu
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook RSS
FloressmartFloressmart
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekosos
  • Kolom
  • Senggang
  • Desa
  • Sastra
FloressmartFloressmart
Beranda » Berita » Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

0
By Maya Salsabila on Juni 19, 2025 Berita

Pontianak kembali menjadi pusat perhatian setelah muncul peristiwa yang mengguncang emosi publik. Seorang perempuan berinisial NN (20) diduga menjadi korban perundungan fisik hingga telanjang oleh tiga pelaku berinisial PT, AF, dan SQ. Kasus ini menyisakan luka mendalam bagi korban sekaligus membuka pembahasan serius tentang kekerasan berbasis gender di Indonesia.

Awal Peristiwa: Cemburu Membakar Amarah

Pada Jumat, 13 Juni 2025, sekitar pukul 14.53 WIB, di sebuah rumah di Jalan Martadinata, Gang Pala 3 No 97, Pontianak Barat, ketiga pelaku mendatangi NN dengan alasan ingin mengklarifikasi isu dugaan perselingkuhan. Salah satu pelaku, PT, diduga terbakar cemburu setelah mengetahui bahwa korban dituduh menjalin hubungan dengan kekasihnya.

Menurut keterangan AKP Wawan Darmawan, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, ketiga pelaku membawa emosi yang memuncak sejak awal pertemuan. Proses “klarifikasi” berubah menjadi insiden kekerasan yang berujung pengeroyokan terhadap korban.

Pengeroyokan dan Penganiayaan di Rumah Teman

Ketiga pelaku awalnya mendatangi korban di rumah temannya dengan dalih untuk membahas dugaan perselingkuhan. Hanya saja, pertemuan ini justru berakhir kacau. Menurut sumber dari kepolisian, cekcok terjadi, yang kemudian berlanjut pada aksi penganiayaan secara brutal.

Dalam tindakan tak manusiawi tersebut, korban diseret keluar kamar oleh ketiga pelaku. NN dihajar, dipaksa bersujud, dan mengalami tendangan berulang kali. Tak berhenti di situ, korban juga dipaksa untuk melepaskan seluruh pakaiannya hingga berada dalam kondisi telanjang bulat.

Momen Kekerasan yang Direkam dan Disebarkan

Lebih mengkhawatirkan lagi, aksi ini direkam oleh salah seorang pelaku menggunakan kamera ponselnya. Video kekerasan tersebut bahkan sempat diunggah ke Instagram Story milik pelaku berinisial SQ. Selain itu, SQ juga mengirimkan rekaman video korban dalam kondisi telanjang ke beberapa akun Instagram lainnya melalui pesan langsung.

Aksi ini tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mentalnya. Penyebaran video tersebut menambah dimensi baru dari kasus kekerasan ini, yaitu pelanggaran privasi yang memperparah trauma korban.

Pihak Berwajib Bertindak Cepat

Tindak kekerasan seperti ini jelas mendapatkan perhatian serius dari aparat keamanan. Ketiga pelaku, yaitu PT, AF, dan SQ, telah berhasil diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

AKP Wawan Darmawan menegaskan bahwa polisi sedang berusaha mengungkap seluruh fakta terkait kejadian tersebut. Penegakan hukum yang tegas menjadi janji pihak kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini. “Kami telah mengamankan ketiga pelaku, dan proses hukum sedang berjalan,” ungkapnya.

Kekerasan Berbasis Gender di Indonesia

Kasus ini mencerminkan problematika kekerasan berbasis gender yang masih kerap terjadi di masyarakat kita. Perasaan cemburu yang tidak terkendali memicu tindakan yang melanggar hukum dan norma kemanusiaan. Penyebaran video korban juga menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi alat pelecehan jika digunakan dengan niat buruk.

Masyarakat diharapkan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya saling menghormati dan menjauhi tindak kekerasan dalam bentuk apapun. Selain itu, penting juga untuk mengedepankan komunikasi yang sehat, terutama dalam menghadapi konflik emosional.

Arah Baru Melawan Kekerasan

Kejadian ini memberikan panggilan kepada semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas, untuk lebih serius mengedepankan pendidikan berbasis karakter. Upaya memerangi kekerasan harus menjadi tanggung jawab bersama agar generasi mendatang dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan penuh rasa hormat.

Kita harus terus mendukung korban kekerasan serta memastikan mereka mendapatkan keadilan yang layak. Dengan demikian, kita mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Follow on Google News
Share. WhatsApp Facebook Twitter Telegram Copy Link
Avatar photo
Maya Salsabila

Maya Salsabila adalah seorang jurnalis di Indonesia. Ia meliput berita sosial dan budaya dengan sudut pandang yang kritis dan gaya penulisan yang penuh empati.

Related Posts

Gempar! pria di jaksel kepergok intip tetangga mandi, sudah sering rekam video korban

Juni 20, 2025

Pria Sumut Bawa Kabur Remaja Kenalan Facebook ke Riau, Polisi Ungkap Kronologi Mengejutkan

Juni 19, 2025

Sirene Mencekam Menggema di Israel: Rudal Iran Guncang Tel Aviv, Puluhan Korban Berjatuhan!

Juni 18, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Our Picks
Stay In Touch
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • Vimeo
Don't Miss

Waktu terbaik makan buah untuk turunkan berat badan: trik sederhana ini ampuh banget!

Senggang Juni 20, 2025

Buah dikenal sebagai sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan, tetapi tahukah Anda bahwa waktu pemakaian…

Fenomena unik di gurun namib: kulkas pink solar jadi oase gratis untuk wisatawan!

Juni 20, 2025

Gempar! pria di jaksel kepergok intip tetangga mandi, sudah sering rekam video korban

Juni 20, 2025

Tragis! Remaja Pontianak Jadi Korban Cemburu Buta, Dipermalukan dan Videonya Disebar

Juni 19, 2025
Facebook
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Pedoman Media Siber
© 2025 floressmart.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.