Apakah makanan favorit Anda memiliki dampak lebih dari sekadar memuaskan rasa lapar? Penelitian terbaru mengungkap bahwa beberapa makanan lezat justru dapat mempengaruhi suasana hati, bahkan memicu perasaan sedih dan stres. Yuk, kita telusuri makanan apa saja dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental Anda!
Makanan dan Suasana Hati: Apa Hubungannya?
Tidak banyak yang menyadari bahwa apa yang dikonsumsi sehari-hari tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga keadaan psikologis seseorang. Sebuah survei di Inggris baru-baru ini mengungkapkan bahwa makanan populer seperti pizza (46%), fish and chips (42%), serta burger dengan kentang goreng (32%) dapat membuat seseorang merasa kurang baik setelah dikonsumsi, meskipun terasa lezat saat dimakan.
Menurut ahli gizi Lily Soutter, makanan dengan kandungan tinggi lemak, karbohidrat olahan, dan garam cenderung menyebabkan efek samping seperti kembung dan penurunan energi. Selain itu, kekurangan nutrisi pada makanan tersebut dapat menghambat fungsi otak hingga memengaruhi hormon yang menimbulkan perasaan sedih.
5 Jenis Makanan yang Berisiko Memicu Perasaan Sedih
Berdasarkan berbagai penelitian, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya Anda konsumsi dalam jumlah terbatas untuk menjaga kesehatan mental. Berikut adalah daftarnya:
1. Gorengan
Makanan bertepung dan digoreng memang nikmat, tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak dapat diabaikan. Sebuah penelitian tahun 2023 yang melibatkan 140.728 orang menunjukkan bahwa konsumsi rutin makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, meningkatkan risiko gangguan kecemasan sebesar 12% dan depresi sebesar 7%.
Penyebabnya? Senyawa akrilamida yang terbentuk saat makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi. Proses penggorengan ini juga memperburuk peradangan tubuh serta merusak kesehatan usus, yang pada akhirnya memicu suasana hati buruk dan kelelahan.
2. Asupan Manis
Siapa yang tidak suka makanan manis? Namun, konsumsi gula dalam jumlah tinggi dapat berdampak serius pada suasana hati. Lonjakan gula darah yang diikuti penurunannya secara drastis dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sering buang air kecil, hingga perubahan mood yang tajam.
Makanan dan minuman seperti soda, donat, kue, jus buah kemasan, serta camilan manis lainnya mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Batasi konsumsi makanan ini untuk menjaga stabilitas suasana hati dan kesehatan secara keseluruhan.
3. Makanan Olahan
Makanan yang telah melalui banyak proses, seperti mi instan, frozen food, dan camilan kemasan, menjadi penyebab utama meningkatnya risiko depresi. Studi yang dipimpin oleh Harvard dan dipublikasikan di JAMA Network Open pada September 2023 menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi setidaknya 9 porsi makanan olahan setiap hari memiliki peluang 50% lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan dengan yang mengonsumsinya dalam jumlah minimal.
Makanan olahan biasanya rendah nutrisi tetapi tinggi garam, gula, dan bahan kimia tambahan, yang berdampak buruk pada kesehatan otak dan mental Anda.
4. Kafein
Secangkir kopi di pagi hari mungkin membantu meningkatkan fokus, tetapi konsumsi kafein berlebihan dapat memicu kegelisahan, sulit tidur, hingga suasana hati yang tidak stabil. Minuman energi, teh hitam, dan soda sering kali mengandung kafein dalam jumlah tinggi yang harus dikonsumsi dengan bijak.
5. Alkohol
Alkohol sering dianggap sebagai pelarian untuk mengurangi stres, tetapi sebenarnya justru dapat memperparah kondisi emosional seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa alkohol dapat mengganggu sistem saraf pusat dan memperburuk gejala depresi dan kecemasan. Mengurangi konsumsi alkohol dapat memberikan dampak positif pada stabilitas suasana hati dan kesehatan mental Anda.
Konsistensi Pola Makan untuk Kesehatan Mental
Tidak semua makanan memberikan efek negatif terhadap kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan protein sehat justru mendukung keseimbangan hormonal dan meningkatkan suasana hati. Sebaliknya, konsumsi makanan tidak sehat secara rutin dapat memperburuk kesehatan psikologis.
Pastikan untuk selalu mengevaluasi pola makan Anda dan memilih makanan yang memberikan manfaat optimal bagi tubuh dan pikiran Anda. Bagaimana dengan kebiasaan makan Anda? Sudahkah seimbang untuk mendukung kesehatan fisik dan mental?