Ini Keluhan Nelayan Nanga Paang ke Iwan Manasa

Iwan Manasa (kemeja biru) mendengar aspirasi nelayan Nanga Paang Satar Mese. (Photo : floressmart).

Floressmart—Sejak pemerintah menetapkan Laut Sawu sebagai Taman Nasional Perairan (TNP) menjadi Kawasan Konservasi Perairan Nasional awal tahun 2014 lalu, area tangkapan ikan nelayan pesisir Satar Mese Manggarai makin dipersempit sebab sebelum penetapan TNP Laut Sawu, larangan mencari ikan sebelumnya diperluas oleh pengelola Taman Nasional Komodo (TNK).

Dulunya, nelayan dari pantai selatan Manggarai bisa mencari ikan hingga melewati laut Nanga Lili Manggarai Barat namun sekarang area tangkapan ikan bagi nelayan terus dibatasi.  Belum lagi kapal patroli petugas pengelola Taman Nasional Komodo bersama Polair dianggap melenceng hingga keluar zona konservasi yang ditetapkan. Kondisi ini membuat nelayan di pesisir Satar Mese resah.

Baca juga  Politisi Demokrat Tantang Pesaing Bertarung Jujur

“Imbasnya, penghasilan nelayan menurun drastis,” kata Hj.Man Arfa, tokoh Nanga Paang Desa Legu Kecamatan Satar Mese saat berbincang dengan Caleg DPR RI Iwan Manasa pekan lalu.

Ke fungsionaris DPP Partai Demokrat itu, puluhan nelayan Nanga Paang menyerahkan masalah itu.

“Tolong pak Iwan ketemu dengan para penguasa itu, kira-kira mana yang benarnya ini, TNK punya zona konservasi bisa sampai Nanga Lili kah atau patroli mereka yang salah,” kata Man Arfa lagi.

Baca juga  Asian Games 2018 Ajang Pembuktian Prestasi Anak Muda

Iwan Manasa dalam kempatan itu mengaku prihatin dengan berbagai keluhan para nelayan. Meski hanya sebatas silaturahmi namun aspirasi yang disampaikan nelayan Nanga Paang akan ia teruskan ke pihak-pihak terkait.

“Ini tugas saya nanti untuk menanyakan ke otoritas TNP Laut Sawu dan TNK soal ketentuan zona tangkapan ikan. Kalau makin dipersempit kasihan nasib nelayan kita,” ujarnya.

Sambangi Madrasah

Iwan Manasa di Madrasah Nurul Saleha

Selain mendengar aspirasi nelayan, Caleg Nomor Urut 5 Partai Demokrat ini juga menyempatkan diri meninjau Madrasah Nurul Saleha Nanga Paang.

Baca juga  Membangun Karakter Pemuda di Era Milenial

Di sekolah ini, Iwan diberitahu oleh Kepala Sekolah Rofiq Umar Basarung bahwa sejak dibangun tahun 2013 MA Nurul Saleha belum memiliki guru PNS.

Seperti disaksikan, dari total 12 ruang kelas yang ada empat  diantaranya masih berdindingkan papan dengan lantai sudah pecah-pecah.

“Kita disini ada 8 orang guru, semuanya swasta. Kemudian banguan tua masih tersisa empat ruang kelas,” kata Rofiq Umar ke Iwan Manasa.

Sementara itu, Iwan Manasa berjanji jika terpilih sebagai wakil rakyat ia pasti memperhatikan sekolah ini.

“Nanti kita upayakan ya,” katanya.(js)

Beri rating artikel ini!
Tag: