Usai Melahirkan, Ibu Muda di Rahong Utara Langsung Bunuh Bayinya

 

Tim identifikasi menggali orok yang dikubur ibunya. (Photo : Humas Polres Manggarai)

Floressmart—Tim identifikasi Polres Manggarai bersama petugas medis menggali jasad bayi yang dikubur di belakang rumah Florianus Pantu di Kampung Nggalang Desa Pong Lengor Kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur, Kamis 31 Januari 2018.

Bayi laki-laki dengan berat tiga kilogram ini dikubur dengan sarung berwarna merah sedalam 60 sentimeter. Setelah melakukan otopsi di TKP, petugas medis bersama polisi dan warga sekitar menguburkan lagi orok yang telah membusuk itu secara wajar. Polisi kemudian membawa pelaku LS ke Mapolres Manggarai.

Humas Polres Manggarai, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Daniel Djihu mengatakan, perbuatan keji pelaku dilakukan Minggu malam 27 Januari 2019. Kasus ini kata Ipda Djihu terungkap setelah bidan Erlin yang menangani kehamilan LS menanyakan soal persalinan perempuan berusia 23 tahun tersebut.

Baca juga  Siapa Kerangka Manusia Yang Ditemukan Di Desa Gulung?

“Jadi si bidan ini tanya kapan ke LS kapan lahiran dan dimana bayinya. Bidan dan LS ini bertemunya Rabu 30 Januari kemarin. Pelaku mengaku ke bidan E ini bahwa ia telah melahirkan dan langsung membunuh bayinya itu. Ini merupakan kehamilan pertama LS,” kata Ipda Daniel Djihu, Kamis.

Pengakuan LS kata Ipda Djihu kemudian diteruskan ke Lasarus Badur mertua pelaku. Lasarus  lalu  melaporkan kasus ini ke Polres Manggarai. Meski telah diamankan, namun pelaku LS belum bisa diambil keterangan karena kondisi kesehatannya terganggu dan dirawat di Rumah Sakit dr Ben Mboi Ruteng.

Baca juga  Ini Motif Dan Skenario Pembunuhan Idris Menurut Pelaku

“Dari keterangan sementara yang kita dapatkan dari pelaku bahwa pelaku ini kubur anaknya sesaat setelah bersalin pada Minggu malam 27 Januari 2019 sekitar jam 10 malam. Bagaimana kronolg lengkapnya belum kita dengar daripelaku karena pelaku ini bungkam dan mengeluh kesakitan sehingga dirawat dulu di rumah sakit,” ujarnya.

Pelaku kata Ipda Djihu selama ini tinggal satu rumah dengan orang tua dari suaminya. Jarak rumah mertua pelaku dengan lokasi ia menguburkan bayinya tidak lebih dari 20 meter.

“Suami dari pelaku ini sudah empat bulan merantau ke Kalimantan. Pelaku ini tinggal dengan orang tua suaminya bapak Lasarus yang datang melapor,” ujarnya.

Baca juga  Begini Sadisnya Yon Membunuh Tuty

Dikatakan Inspektur Daniel, polisi belum menemukan motif dari pembunuhan anak ini.

“Senin pekan depan mungkin pelaku sudah bisa diperiksa sehingga bisa tau motifnya,” sambung dia.

Ipda Djihu sendiri mengaku heran kenapa pelaku nekat melakukan perbuatan keji tersebut sebab kehamilan anak pertama pelaku telah diketahui suaminya dan keluarga besar. Apalagi LS tercatat sebagai ibu hamil yang diawasi petugas medis.

“Kalau alasannya bayi itu hasil hubungan gelap mungkin karena malu seperti yang terjadi pada kasus-kasus kebanyakan. Tapi yang ini agak aneh sebab kehamilan pelaku diketahui oleh suaminya sebelum pergi merantau bulan Oktober 2018 juga terdaftar sebagai ibu hamil yang ditangani bidan desa,” tutupnya. (js)

Tag: