Ribuan orang menghadiri kampanye EsthonChris di Reok, Senin 9 April 2018 (photo : floressmart)
Floressmart—Calon gubernur dan wakil gubernur NTT Esthon Foenay-Christian Rotok melakukan kampanye di Kecamatan Reok, Senin 9 April 2018.
Bertempat di lapangan sepak bola Kelurahan Reok, acara kampanye dihadiri tak kurang dari 3000 orang. Hadir pula tokoh-tokoh agama, para pemangku adat serta tokoh pemuda.
Esthon yang mengenakan sarung songket Manggarai dalam orasi politiknya menggambarkan secara ringkas program-program prioritas EsthonChris. Salah satu program strategis EC (EsthonChris) yang disampaikan Esthon Foenay yakni membangun NTT dimulai dari desa.
“Membangun NTT mulai dari desa itu prinsipnya untuk mempercepat proses penanggulangan kesmiskinan,” kata Esthon.
Untuk mengoptimalkan kinerja aparatus pemerintah desa,sambung Esthon, ia dan Christian Rotok akan menghadirkan tenaga pendamping desa independen dengan gaji Rp 3 juta rupiah perbulan.
Esthon Foenay saat menyampaikan orasi politik di lapangan sepak bola Reok
“Uang yang masuk ke desa sekarang cukup banyak, dari Kementerian Desa berkisar Rp 600 juta sampai Rp 1,5 miliar rupiah. Nanti ada juga anggaran dari APBD I yang masuk melalui APBD II untuk kebutuhan pembangunan desa,” tuturnya.
Esthon juga menyinggung realitas kemiskinan di NTT meski APBN telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit ke seluruh desa di NTT.
“Tahun 2017 uang yang beredar baik dari APBN, APBD propinsi dan APBD kabupaten sebanyak 47 triliun tapi sampai dengan saat ini masih ada 21,2 persen masyarakat NTT yang masih miskin. Ini salah satu prioritas EsthonChris jika terpilih,” imbuhnya.
“Tercatat 340.044 rumah yang belum layak, tidak ada wc tidak ada kamar mandi, lantai tanah, belum terjangkau air bersih dan penerangan listrik. Ini tentu juga jadi perhatian EsthonChris,” tutupnya.
Christian Rotok, berpidato dihadapan ribuan pendukungnya di lapangan sepak bola Reok.
Setelah Esthon, Cawagub Christian Rotok sedikit mempertajam alur program ini. Dijelaskan Rotok, membangun dari desa dimulai dengan meyalurkan dana APBD provinsi ke 3.026 desa di NTT.
“Kalau tadi pak Esthon mengatakan, kita akan memulai pembangunan dari desa, bukan fatamorgana itu, bukan sekedar omongan. Jika kami terpilih kami akan drop uang ke desa Rp 500 juta rupiah sekaligus untuk lima tahun,” kata Christian.
“Tapi uang itu tidak diberi begitu saja, harus disertakan dengan pendamping desa diberi gaji Rp 3 juta per bulan, jauh melebihi angka UMP Provinsi NTT,” sambung Rotok.
Lebih lanjut bupati Manggarai periode 2005-2015 ini menjelaskan, uang itu dipakai untuk menambah infrastruktur desa menggunakan pola pemberdayaan. (js)
